Orang yang overthinking biasanya adalah orang yang terlalu banyak memikirkan hal yang sama berulang kali. Selain itu, mereka bisa menghabiskan waktu seharian hanya untuk memikirkan hal itu. Overthinker biasanya pernah mengalami kejadian yang membuatnya trauma sehingga mereka menjadi mudah cemas dan bahkan panik jika berhadapan dengan hal yang menyangkut trauma tersebut.
Setelah saya membaca referensi pada Hellosehat.com, saya bisa menyimpulkan bahwa ada 3 poin penting yang mesti diketahui sebagai dampak negatif dari overthinking.
1. Membuang-buang waktu
Terlalu banyak berpikir artinya menguras banyak waktu pribadi. Padahal, waktu yang terkuras itu bisa dipakai untuk problem solving dan langsung memasuki tahap pemecahan masalah. Tetapi, overthinker kerap kali menghabiskan waktu hanya untuk memikirkan 1 topik masalah yang sama. Kita tidak bisa menyamakan dengan pemikir karena pemikir memang berpikir secara efisien waktu dan efektif mencari solusi untuk suatu masalah. Sedangkan overthinker hanya berkutat pada hal yang sepele dan tidak membantu membangun solusi.
2. Sulit untuk membuat keputusan
Jika anda adalah mahasiswa, overthinking adalah perbuatan bodoh yang bisa mengurangi kualitas diri anda. Karena dalam kehidupan kampus, anda akan banyak menghadapi begitu banyak masalah terutama di dalam organisasi kemahasiswaan. Tentu saja di sana bisa banyak aspek yang harus dipertanggungjawabkan dan harus segera membuat keputusan. Jika anda terlalu banyak berpikir hal yang tidak penting, keputusan anda bisa berdampak tidak baik untuk orang di sekitar anda.
3. Bisa memicu stress
Ketika otak dipaksa terlalu sering memikirkan hal yang tidak perlu, kecemasan semakin meningkat dan pada akhirnya otak akan overwhelmed. Inilah yang memicu stress yang berujung pada penurunan kesehatan tubuh. Sebab, sistem saraf pusat akan mengirim sinyal ke kelenjar adrenal untuk melepas hormon stress. Akibat buruknya, gejala akan perlahan datang seperti konsentrasi terganggu, detak jantung meningkat serta nafas tergesa-gesa.
Itulah dampak negatif dari overthinking yang mesti anda hindari untuk menjaga kualitas diri dan kesehatan tubuh. Segera hindari atau itu bisa memperburuk kondisi mental anda. Semoga bermanfaat.
Baca Juga
-
Penggusuran Digital: Saat Kelompok Rentan Hilang dari Narasi Publik
-
Penjarahan yang Membunuh Pesan: Apa Kabar Demokrasi Jalanan?
-
Pembangunan Hilir vs Pembangunan Hulu: Benarkah Desa Ikut Sejahtera?
-
Reading Tracker dan Obsesi Kuantitas: Apa Kabarnya Kenikmatan Membaca?
-
FOMO Literasi: Ketika Membaca Berubah Jadi Ajang Pamer dan Tekanan Sosial
Artikel Terkait
Lifestyle
-
4 Toner Korea Calendula, Penyelamat Buat Kulit Sensitif dan Redakan Redness
-
Padel: Olahraga Viral yang Lebih Seru dari Tenis? Ini Alasan Gen Z Langsung Ketagihan!
-
Mulai 4 Jutaan! 4 Rekomendasi HP Flip Canggih Harga Termurah 2025
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
OTW Hollywood! 5 Fakta Kenapa Film Sore: Istri dari Masa Depan Bisa Jadi Jagoan Kita di Oscar
Terkini
-
Maaf Coach Gerald, Timnas Indonesia U-23 Masih Butuh Pemain Sekaliber Marceng dan Ivar Jenner!
-
Bangun Personal Branding Lewat Main Futsal
-
Review Film Mama: Pesan dari Neraka, Horor Digital yang Bikin Parno!
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Kualifikasi AFC U-23 dan Akhir dari Gendongan Rafael Struick di Timnas Garuda Muda