Perkembangan teknologi membuat perubahan besar pada setiap sendi kehidupan, tidak terkecuali dalam bidang pendidikan. Perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan memungkinkan terciptanya lingkungan belajar di mana siswa dikelilingi oleh beragam sumber belajar dan layanan belajar elektronik. Keadaan ini membuat pola pembelajaran dari yang dulunya “kertas-pensil” menjadi pola belajar yang lebih paperless dengan bantuan komputer, internet, hingga kecerdasan artifisial.
Perubahan tersebut bukanlah hal yang bisa dilawan. Para guru di sekolah tidak lagi bisa mempertahankan pola belajar zaman dulu di mana semuanya terfokus pada guru. Mau tidak mau, guru harus merelakan siswa belajar berbaur dengan teknologi agar tidak ketinggalan zaman. Para guru pun harus bisa menjadi jembatan antara siswa dan teknologi yang berkembang agar para siswa ini dapat beradaptasi dengan perubahan zaman dan tidak kaget ketika nantinya akan memasuki dunia kerja.
Perkembangan teknologi yang berpengaruh terhadap dunia pendidikan juga ikut memengaruhi keterampilan masa depan yang dibutuhkan oleh tiap-tiap bidang pekerjaan. Para guru pun harus siap mengajarkan keterampilan-keterampilan masa depan ini agar siswa tidak tenggelam oleh zaman.
Widagdo (dalam Sumardianta, 2018) mengidentifikasikan setidaknya terdapat 5 keterampilan masa depan yang harus diajarkan guru kepada siswa di sekolah agar siswa tersebut tetap eksis di tengah perkembangan teknologi yang tidak bisa dibendung.
1. Kreativitas
Kreativitas berkaitan dengan keterampilan seseorang menggabungkan banyak ide dan mampu menghasilkan ide-ide baru. Kreativitas perlu dilatih sejak dari usia sekolah agar nantinya siswa ini mampu melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda dan mampu melihat peluang-peluang baru, sehingga bisa menghasilkan karya yang inovatif. Siswa yang memiliki kreativitas tidak mudah untuk diotomasi atau digantikan dengan teknologi, sehingga ia akan mampu bertahan dalam dunia pekerjaan.
2. Kecerdasan Emosional
Tidak hanya kecerdasan kognitif, kecerdasan emosional juga akan sangat dipertimbangkan di masa depan. Bahkan, pertimbangan kecerdasan emosional untuk menerima seseorang bekerja di suatu tempat sudah mulai diterapkan. Kecerdasan emosional sebagai keterampilan masa depan yang dimaksud di sini ialah berupa empati, kesadaran diri sendiri (self awareness), dan pengendalian diri (self regulation).
Selain ketiga kecerdasan emosional tersebut, tidak menutup kemungkinan bahwa kecerdasan emosional yang dibutuhkan masa depan akan terus berkembang. Oleh sebab itu, para guru harus mulai mengajarkan kecerdasan emosional tersebut mulai dari sekarang dan siap mengantisipasi apabila perkembangan tersebut mulai muncul.
3. Kolaborasi
Di zaman serba digital, istilah kompetisi agaknya sudah tidak lagi relevan. Yang ada hanyalah kolaborasi. Berkompetisi untuk mendapatkan pengakuan bahwa dirinya lebih baik daripada orang lain sudah mulai ditinggalkan oleh generasi milenial. Sekarang ini, mereka lebih banyak berkolaborasi, mengembangkan skill-skill yang mereka miliki dan menggabungkannya dengan skil-skill yang dimiliki oleh orang lain, sehingga dapat menghasilkan karya yang dapat menjangkau lebih banyak orang lagi.
4. Penyelesaian Masalah Kompleks
Penyelesaian masalah kompleks ini berkaitan dengan keterampilan logic mathematic dalam mengolah big data. Keterampilan ini sangat dibutuhkan oleh dunia pekerjaan zaman sekarang di mana semua hal sudah berkaitan dengan teknologi.
5. Fleksibilitas Kognitif
Para guru juga sebaiknya mulai mengajarkan siswanya kemampuan beradaptasi di lingkungan dan situasi yang beragam. Keterampilan ini mampu membentuk siswa dapat bekerja secara simultan dengan konsep dan tugas yang berbeda. Selain itu, fleksibilitas kognitif ini akan membantu siswa dapat mengantisipasi dan mengontrol kemungkinan-kemungkinan yang tejadi.
Itulah lima keterampilan masa depan yang harus diajarkan guru kepada siswa di sekolah. Semoga bermanfaat.
Baca Juga
-
Adu Jurus Purbaya VS Luhut: Polemik Utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung
-
Gawai, AI, dan Jerat Adiksi Digital yang Mengancam Generasi Indonesia
-
Married to the Idea: Relevankah Pernikahan untuk Generasi Sekarang?
-
Rangga dan Cinta Bukan Sekuel, Tapi Reinkarnasi Romansa Ikonik AADC
-
Pegawai Melimpah, Kinerja Seret: Potret Ironi Birokrasi Kita
Artikel Terkait
Lifestyle
-
4 Rekomendasi HP 1 Jutaan dengan Kamera Terbaik di 2025, Resolusi hingga 50MP!
-
Bukan Pensiun, Narji Ungkap Alasan Sebenarnya di Balik Hobi Bertani
-
Tips Kelola Uang ala Xaviera Putri Meski Budget Pas-pasan
-
5 Fakta Unik Nasi Tumpang Lethok, Kuliner Klaten yang Bikin Ketagihan
-
Jangan Asal Cuci! Pahami Arti Simbol di Label Baju Jadi Rahasia Pakaian Awet
Terkini
-
Bukan Sekadar Hiburan, Ernest Prakasa Sebut Komedi Jalan Halus Kritik Tajam
-
Polemik Helwa Bachmid dan Habib Bahar: Klaim Istri Siri Dibantah Istri Sah?
-
Ditipu dan Terlilit Utang Miliaran, Fadil Jaidi Bantu Lunasi Utang Keluarga
-
Youtuber Gaming Indonesia Raih Juara Dunia Lomba Build Minecraft MrBeast
-
Sosok Helwa Bachmid, Model 22 Tahun yang Nikah Siri dengan Habib Bahar