Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Regina Indah Nuraini
Ilustrasi Caviar (Unsplash/Tyler Nix)

Makanan merupakan hal pokok yang dibutuhkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan gizinya setiap hari. Namun, jika berbicara mengenai makanan termahal di dunia, salah satu yang akan muncul di benak kita adalah Caviar.

Caviar merupakan salah satu makanan termahal di dunia yang dibandrol dengan harga US$35,000 atau Rp 550 juta per-kilogram. Namun, rasa dari Caviar ini sendiri tidak cocok di lidah semua orang.

Jadi, apa yang membuat Caviar begitu mahal? Yuk, kita simak alasannya dilansir dari YouTube Tech Insider.

1. Tidak Bisa Ditemukan di Semua Tempat

Ilustrasi Sushi dengan tambahan Caviar (Unsplash/Jermaine Ee)

Caviar merupakan telur ikan yang hanya diproduksi oleh ikan Sturgeon yang habitatnya berada di lautan Kaspia di Azerbaijan, Iran, Rusia, dan Kazakstan. Namun, seiring berjalannya waktu ternak ikan Sturgeon menjadi merajalela hingga saat ini, terdapat 2.000 ternak ikan Sturgeon di dunia. Tetapi, hal ini bukan berarti Caviar bisa terus menerus diproduksi.

BACA JUGA: 4 Manfaat Ikan Patin bagi Kesehatan Tubuh yang Jarang Diketahui

Penangkapan ikan Sturgeon yang masif menyebabkan keberadaan ikan ini sedikit terancam. Terlebih lagi, ikan Sturgeon akan bertelur hanya jika ia berusia 8-20 tahun, jika terus menerus ditangkap tanpa meneruskan pengembang-biakkan, populasi ikan ini bisa terus berkurang.

Memiliki telur dengan jumlah jutaan tidak membuat populasi ikan Sturgeon bertambah. Pada faktanya, yang akan berkembang menjadi ikan Sturgeon baru hanya 1 telur saja. Hal inilah yang membuat keberadaan ikan ini sangat langka dan membuat Caviar sendiri dibandrol dengan harga mahal.

2. Proses Pembuatannya yang Sulit

Ilustrasi caviar (Unsplash/Olga Pukhalskaya)

Caviar diproses hanya menggunakan tangan, tidak ada bantuan mesin dan robot. Hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas dari Caviar ini sendiri.

BACA JUGA: 5 Makanan Khas Palembang dengan Cita Rasa Unik dan Lezat, Wajib Coba!

Selain itu, lingkungan di sekitar pembuatan Caviar ini harus higienis untuk menjaga kualitas telur ikan Sturgeon ini tetap bersih. 

Ketelitian juga dibutuhkan saat mengelola Caviar. Ukuran dari Caviar sendiri sangat kecil dan berlendir sehingga untuk memisahkannya membutuhkan kejelian mata.

Caviar sendiri merupakan salah satu penunjang di makanan yang tidak bisa sembarangan diolah. Telur ikan Sturgeon ini biasanya hanya ditemukan di tempat-tempat makan dengan konsep fine dining.

Regina Indah Nuraini