Makanan merupakan hal pokok yang dibutuhkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan gizinya setiap hari. Namun, jika berbicara mengenai makanan termahal di dunia, salah satu yang akan muncul di benak kita adalah Caviar.
Caviar merupakan salah satu makanan termahal di dunia yang dibandrol dengan harga US$35,000 atau Rp 550 juta per-kilogram. Namun, rasa dari Caviar ini sendiri tidak cocok di lidah semua orang.
Jadi, apa yang membuat Caviar begitu mahal? Yuk, kita simak alasannya dilansir dari YouTube Tech Insider.
1. Tidak Bisa Ditemukan di Semua Tempat
Caviar merupakan telur ikan yang hanya diproduksi oleh ikan Sturgeon yang habitatnya berada di lautan Kaspia di Azerbaijan, Iran, Rusia, dan Kazakstan. Namun, seiring berjalannya waktu ternak ikan Sturgeon menjadi merajalela hingga saat ini, terdapat 2.000 ternak ikan Sturgeon di dunia. Tetapi, hal ini bukan berarti Caviar bisa terus menerus diproduksi.
BACA JUGA: 4 Manfaat Ikan Patin bagi Kesehatan Tubuh yang Jarang Diketahui
Penangkapan ikan Sturgeon yang masif menyebabkan keberadaan ikan ini sedikit terancam. Terlebih lagi, ikan Sturgeon akan bertelur hanya jika ia berusia 8-20 tahun, jika terus menerus ditangkap tanpa meneruskan pengembang-biakkan, populasi ikan ini bisa terus berkurang.
Memiliki telur dengan jumlah jutaan tidak membuat populasi ikan Sturgeon bertambah. Pada faktanya, yang akan berkembang menjadi ikan Sturgeon baru hanya 1 telur saja. Hal inilah yang membuat keberadaan ikan ini sangat langka dan membuat Caviar sendiri dibandrol dengan harga mahal.
2. Proses Pembuatannya yang Sulit
Caviar diproses hanya menggunakan tangan, tidak ada bantuan mesin dan robot. Hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas dari Caviar ini sendiri.
BACA JUGA: 5 Makanan Khas Palembang dengan Cita Rasa Unik dan Lezat, Wajib Coba!
Selain itu, lingkungan di sekitar pembuatan Caviar ini harus higienis untuk menjaga kualitas telur ikan Sturgeon ini tetap bersih.
Ketelitian juga dibutuhkan saat mengelola Caviar. Ukuran dari Caviar sendiri sangat kecil dan berlendir sehingga untuk memisahkannya membutuhkan kejelian mata.
Caviar sendiri merupakan salah satu penunjang di makanan yang tidak bisa sembarangan diolah. Telur ikan Sturgeon ini biasanya hanya ditemukan di tempat-tempat makan dengan konsep fine dining.
Baca Juga
-
3 Fakta Stinky Tofu, Hidangan Tahu yang Populer di Taiwan
-
Malahing, Kampung Air yang Menyimpan Segudang Produk Potensial Bisnis
-
Mengenal UN Women, Organisasi yang Memperjuangkan Kesejahteraan Perempuan
-
3 Alasan Orang Indonesia Suka Makan Nasi, Sudah Tahu?
-
Selain Indonesia, 3 Negara Ini Terkenal dengan Makanan Kaya Rempah!
Artikel Terkait
-
3 Alasan Suami yang Selingkuh Tak Mau Cerai, Tetap Bersama Istri Sah!
-
Sebut Sekuriti hingga Harga Ditawarkan, Nikita Mirzani Buka Alasan Jual Rumah, Tudingan Warganet Terbantahkan?
-
Denise Chariesta Terus Menangis ketika Dihina, Warganet: Si Paling Tersakiti, Selama Empat Tahun ke Mana Aja?
-
Denise Chariesta Suka Bandarin RD Kalau Check Ombak, yang Ketembak Denny Sumargo
-
Dikaitkan dengan Pemimpin Ideal Versi Presiden Jokowi, Ganjar Pranowo Malah Ubah Model Rambut
Lifestyle
-
4 OOTD Syifa Hadju Look Hangout Anti Ribet, Dijamin Stylish!
-
Nindyan P. Hangganararas, Kiblat Fashion Hijab Anak Muda Masa Kini!
-
4 Moisturizer Viral di Tiktok untuk Rawat Skin Barrier, Harga Rp50 Ribuan!
-
Berkebaya Jadi Gaya! Outfit Ala Rania Yamin yang Bisa Kamu Tiru
-
4 Toner Kaktus yang Bikin Kulit Lembap & Fresh Seharian, Mulai Rp100 Ribuan
Terkini
-
Gebrak Menit Awal, SMAN 21 Makassar Tumbangkan SMAN 4 Bantaeng di ANC 2025
-
Indonesia vs Arab Saudi: Justin Hubner Urung Kembali Adu Otot dengan "Preman" The Green Falcon
-
Rekor Buruk Laga Tandang Warnai Perjalanan Indonesia di Ronde Keempat Kualifikasi
-
Rekor Buruk Laga Tandang Warnai Perjalanan Indonesia di Ronde Keempat Kualifikasi
-
Dr. Stone Season 4 Part 3 Dijadwalkan Tayang 2026, Ini Detailnya!