Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Akramunnisa Amir
ilustrasi anak yang berperilaku agresif (freepik)

Menghadapi perilaku agresif pada anak seringkali membuat banyak orang tua merasa frustasi. Bagaimana tidak, anak yang agresif kadang tidak segan-segan untuk berteriak, marah, memukul, menggigit, bahkan mendadak tantrum ketika ia tidak mampu menyampaikan emosinya dengan baik. 

Nah bagaimana cara menghadapi tipikal anak dengan perilaku agresif? Melansir dari parents, berikut ini tips yang bisa diterapkan oleh orang tua. 

1. Tanggapi segera

Berbeda dengan tantrum yang menangis dan biasanya tidak terlalu menimbulkan kerugian bagi yang lainnya, jika anak mulai menampakkan perilaku agresif yang menyerang orang lain, orang tua harus segera menanggapi alih-alih menunggu sampai reda sendiri. Hal ini dilakukan agar anak memahami alasan bahwa perilaku memukul atau menyerang orang lain itu menyakitkan dan sebaiknya tidak dilakukan kembali. 

2. Tidak membiarkan anak mendapatkan apa yang diinginkannya

Saat anak berperilaku agresif demi mendapatkan apa yang ia inginkan, misalnya merebut mainan temannya atau berteriak kepada orang tua agar dibelikan es krim, maka orang tua sepatutnya untuk tidak memenuhi keinginan anak dulu. Karena dengan membiarkan anak mendapatkan apa yang diinginkan ketika ia berperilaku agresif, hal itu akan membuat anak akan terus mengulangi perilaku buruknya tersebut di kemudian hari. 

3. Hibur anak yang terluka lebih dahulu

Ketika anak menyerang atau memukul temannya, orang tua sebaiknya memberi perhatian kepada temannya yang menjadi korban. Setelah itu barulah mendatangi anak yang tadi berperilaku agresif. Berikan validasi pada perasaannya dan katakan bahwa perilaku tersebut akan menyakiti orang lain. 

4. Cari solusi alternatif bersama anak

Ketika anak mulai bisa diajak untuk berdiskusi, bimbinglah mereka untuk mencari cara alternatif yang dapat dilakukan untuk mengatasi perasaan negatifnya. Misalnya, ketika anak memukul temannya saat bertengkar karena mobil-mobilan, orang tua dapat bertanya kepadanya, "Menurut adek, bagaimana perasaannya temannya saat dipukul?" dan "Mungkin ada cara yang lebih baik untuk mendapatkan mobil-mobilan itu?" Ketika anak bisa diajak untuk mengambil bagian dalam memberikan solusi, kemungkinan besar mereka akan lebih mudah melaksanakannya. 

5. Akui perilaku yang baik

Tentu saja anak tidak terus-menerus berperilaku agresif. Ada kalanya ia menunjukkan perilakunya yang baik. Ketika berperilaku baik, orang tua bisa memuji anak. Misalnya dengan berkata, "Adek bermain sangat baik hari ini. Ibu benar-benar bangga saat adek mau berbagi mainannya dengan teman." Hal itu akan membuat anak semangat untuk berperilaku baik.

Nah itulah tadi 5 tips yang bisa diterapkan oleh orang tua saat menghadapi perilaku agresif dari anak. Semoga tips di atas bisa membantu, ya. 

Akramunnisa Amir