Di era teknologi yang semakin canggih, terkadang kita merasa terbiasa dengan keajaiban dunia digital yang telah memungkinkan kita untuk terhubung dengan orang yang kita cintai, terlepas dari jarak yang memisahkan.
Namun, di balik layar perangkat pintar kita, seringkali kita lupa akan momen sederhana yang bisa memberi arti mendalam. Momen ketika ibu ingin berbicara denganmu melalui video call adalah salah satu dari momen-momen tersebut, dan sebenarnya, seharusnya kita merasa bersyukur dan tak risih sama sekali.
Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa momen-momen seperti ini seharusnya dihargai dan mengapa kita perlu merenung kembali akan makna sejati dari teknologi komunikasi dalam hubungan antara anak perantau dan ibu mereka.
BACA JUGA: 5 Tanda Kamu Berhasil Mengatasi Luka Lama, Jalani Hidup Tanpa Beban?
1. Menghilangkan rasa cemas ibu terhadap anak
Ibu sering kali merasa cemas dan khawatir tentang anak mereka yang jauh di sana. Video call adalah alat yang efektif untuk mengatasi rasa cemas ini. Dengan melihat wajah anak dan mendengar suaranya secara berkala, ibu dapat merasa lebih yakin bahwa anak mereka baik-baik saja.
Mereka dapat melihat ekspresi wajah anak, mencermati kesehatannya, dan mendengarkan cerita-cerita yang memberi gambaran tentang kehidupan anak mereka. Ini semua membantu mengurangi ketidakpastian dan cemas yang mungkin dirasakan ibu.
Video call juga memungkinkan anak untuk memberikan kabar baik dan berbicara tentang pengalaman positif yang mereka alami, yang dapat meredakan perasaan cemas ibu. Dengan demikian, teknologi ini berfungsi sebagai jembatan emosional yang menghilangkan sebagian dari rasa cemas ibu terhadap anak yang berada jauh di perantauan.
2. Belajar memaknai momen sederhana
Terkadang, kita terlalu sibuk dalam rutinitas sehari-hari dan lupa untuk menghargai momen-momen sederhana yang dapat memberikan makna mendalam dalam hubungan keluarga. Video call dengan ibu memberikan kesempatan berharga untuk merenungkan kebahagiaan dalam momen sepele seperti berbicara tentang cuaca, makanan favorit, atau kenangan bersama.
Melalui video call ini, anak perantau dapat belajar memahami bahwa kualitas waktu bersama ibu tidak selalu harus diwarnai dengan peristiwa besar atau percakapan serius. Lebih dari itu, momen sederhana ini bisa menjadi fondasi untuk memperkuat hubungan dengan ibu dan menghadirkan kedekatan yang jauh lebih dalam.
BACA JUGA: 5 Hal yang Harus Dilakukan agar Tidak Terus Terjebak Masa Lalu, Siap?
3. Ibu ingin tahu pengalaman inspiratifmu
Ibu adalah salah satu individu yang paling antusias mendengarkan cerita inspiratif dan pencapaian anak-anak mereka. Melalui video call, anak-anak perantau memiliki kesempatan untuk berbagi cerita mereka, kesuksesan, dan pengalaman inspiratif mereka dengan ibu.
Ini bukan hanya tentang memberi kabar baik, tetapi juga tentang memberikan inspirasi dan motivasi kepada ibu yang sering menjadi sumber kekuatan dan dukungan dalam hidup anak perantau. Bagaimana mereka berhasil menghadapi tantangan, bagaimana mereka mengatasi rintangan, atau bagaimana mereka meraih mimpi mereka—semua cerita ini dapat memberikan harapan dan semangat kepada ibu.
Dalam momen video call ini, anak-anak perantau dapat merasakan betapa pentingnya peran ibu dalam mendorong mereka untuk terus berjuang dan berkembang. Dengan berbagi cerita inspiratif ini, mereka menguatkan hubungan mereka dengan ibu dan membuatnya merasa lebih dekat meskipun berjauhan.
Jadi, bagi kamu yang anak perantau, luangkan waktu untuk video call agar kamu bisa selalu ingat dengan ibumu sendiri. Biasakan dari sekarang atau kamu akan menyesal di kemudian hari. Semoga bermanfaat.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Komunitas Seni sebagai Terapi Kota: Ketika Musik Menjadi Ruang Kelegaan
-
Penggusuran Digital: Saat Kelompok Rentan Hilang dari Narasi Publik
-
Penjarahan yang Membunuh Pesan: Apa Kabar Demokrasi Jalanan?
-
Pembangunan Hilir vs Pembangunan Hulu: Benarkah Desa Ikut Sejahtera?
-
Reading Tracker dan Obsesi Kuantitas: Apa Kabarnya Kenikmatan Membaca?
Artikel Terkait
-
Psikologi UNJA Gelar Workshop Persiapan Memasuki Dunia Kerja bagi Mahasiswa
-
Ngomongin Struggle-nya Mahasiswa 'Tua' Bareng Yoursay, Garap Tugas Akhir Tak Semudah Itu Ferguso!
-
Adab Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar Saat Bertemu Orang Tua Fuji Jadi Sorotan: Panutan!
-
Aktif di Tempat Magang Boleh, Tapi Jangan Berlebihan, Kesannya Cari Muka!
-
70 Mahasiswa Terpilih Dapat Bantuan Dana Riset di Bidang Pangan
Lifestyle
-
Dari Innisfree hingga COSRX: Panduan Memilih Skincare Korea Halal BPOM
-
5 Tanda Otakmu Lelah karena Terlalu Banyak Melakukan Multitasking
-
4 Sunscreen Korea Aman untuk Anak Agar Tetap Ceria di Bawah Matahari
-
5 Side Job Paling Cuan di 2025, Bisa Dikerjain Sambil Ngopi Santai
-
5 Tablet Rp 3-5 Jutaan Terbaik Akhir Tahun 2025: Mana yang Paling Worth It?
Terkini
-
Kim Hye Yoon Buktikan Julukan 'Peri Chemistry' Lewat Drama No Tail To Tell
-
Ada Ivar Jenner, Ini 3 Pemain Pilar Timnas Indonesia untuk Kalahkan Myanmar
-
Jennifer Lawrence dan Josh Hutcherson Kembali, Fans Hunger Games Bersorak
-
Akui Tak Mengejar Puncak Karier, Vino G. Bastian: Saya Kurang Kompetitif
-
Wajib Tahu! Kenapa Writer's Voice Adalah Pembeda Terkuat di Tengah Banjir Konten Medsos