Masih ingat dengan backsound: Thuyul gundhul kesana-kesini mengempit gendhul. Gendruwo thela thelo tampak loyo. Jrangkong jalannya miring-miring eh dhoyong ?
Yap, tadi merupakan salah satu backsound viral tahun 2023. Lagu tersebut berjudul Cintamu Sepahit Topi Miring yang dibawakan oleh salah satu grup hip hop yaitu Jogja Hip Hop Foundation. Meski terkesan negatif karena menyebutkan berbagai merk minuman keras hingga menuturkan perilaku halusinasi akibat mabuk, Cintamu Sepahit Topi Miring juga menjelaskan situasi penat dan lelah seseorang hingga dilampiaskan dengan mabuk-mabukan.
Tapi jangan ditiru ya!
Ngomongin backsound tadi, adakah yang tahu perihal kata dhoyong?
Menurut Kamus Besar Bahasa Jawa Indonesia, dhoyong memiliki arti yang sama dengan doyong. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, doyong bermakna condong, miring, atau hampir roboh yang merujuk pada suatu bangunan, rumah, atau pohon.
Penulisannya dengan tambahan ‘h’ dilakukan supaya pembaca tahu pelafalannya lebih medok khas Bahasa Jawa. Namun pada praktiknya, pengucapannya lebih medok lagi menjadi ndhoyong.
Walau kata dhoyong lebih digunakan untuk benda mati seperti rumah, bangunan, atau pohon, rupanya kata ini juga kerap dipakai untuk manusia lho.
Kata dhoyong juga bisa kita campurbaurkan ke dalam percakapan sehari-hari, tanpa harus terkekang oleh aturan bahwa kata ini hanya merujuk pada bangunan, rumah, maupun pohon.
Semisal saja pada kalimat kalimat:
- Mlakune dhoyong, dheweke mendem kakeyan ngombe ciu. (Jalannya condong alias miring, dia mabuk kebanyakan minum ciu.),
- Mergo liwat dalan gunung, makane mlakune dhoyong-dhoyong. (Karena lewat jalan gunung/pegunungan, makanya jalannya miring-miring)
- Awas, cagake ndoyong, wis arep ambruk kuwi. (Awas, tiangnya miring/condong, sudah mau rubuh itu.)
Kata dhoyong yang merujuk pada bangunan, rumah, atau pohon biasa digunakan sebagai peringatan bahaya. Sebab, bangunan, rumah, atau pohon yang sudah condong memiliki kemungkinan besar untuk roboh.
Namun, pada perkembangannya, kata dhoyong, bisa saja memiliki makna negatif kalau sudah bercampur dengan situasi mabuk seperti pada lagu Cintamu Sepahit Topi Miring ya.
Bisa dibilang, meski mempunyai makna yang sama, dhoyong bisa berarti bahaya atau hal negatif tergantung dari kalimat yang mengiringinya.
Untuk variasinya, saya sering menggunakan kata dhoyong dalam situasi pusing karena masuk angin, atau mabuk darat saat menaiki kendaraan umum seperti bus atau angkot. Toh intinya memang kepala pusing dan berefek ke langkah kaki yang miring-miring alias dhoyong, haha.
So, menurut kamu gimana?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Petrikor: Self Healing Manjur dalam Belantara Aroma
-
Review Air Mata Terakhir Bunda: Magenta yang Bikin Mata Menganak Sungai!
-
Banda Neira 'Langit & Laut': Melankolis Manis yang Mengusik Memori Lama
-
Ulasan Novel Eavesdrop: Ketika Sahabatmu adalah Teroris Berbahaya!
-
Bullying, Kasta Sosial, dan Anak Oknum dalam Manhwa Marked By King BS
Artikel Terkait
-
Mirisnya Lingsir Wengi, Frasa Cantik yang Termakan Stigma Pemanggil Hantu
-
4 Cara Ngomong 'Terima Kasih' dalam Bahasa Jawa, Kamu Pakai yang Mana Nih?
-
40 Ucapan Selamat Malam Natal 2024 yang Menyentuh Hati
-
Mengenal 'Suwung': Salah Satu Slang Bahasa Jawa, Berjibun Makna!
-
Mabuk di Pesawat, Dua Pria Berkelahi Brutal Hingga Menggigit Leher dan Cabut Gigi
Lifestyle
-
Ini 2 Zodiak yang Disebut Paling Berpeluang Jadi Orang Sukses: Kamu Salah Satunya?
-
Arti Mimpi Gigi Copot: 7 Makna Menurut Psikologi dan Spiritual
-
Prekuel The Hunger Games Siap Tayang 2026, Duet Ikonik Katniss dan Peeta Ada Lagi?
-
Mungil tapi Memikat: Parfum Roll On yang Wajib Ada di Tas Kamu
-
4 Perangkat HP Murah Bawa Chipset MediaTek Helio G99, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Terbukti Ampuh! 7 Manfaat Mindfulness yang Jarang Diketahui
-
Full Team! Empat Pemeran Utama Narnia Reuni, Rayakan 20 Tahun Film Pertama
-
Bruno Mars dan Lady Gaga Ukir Sejarah Year-End Charts Billboard
-
Komunitas Bermain Yogyakarta: Ruang Rehat Gen Z dari Gempuran Dunia Maya
-
Warisan Hijau Baba Akong: Lelaki yang Menanam Harapan di Tengah Puing Abrasi