Menjelang perayaan hari besar, atau penyelenggaraan event-event tertentu, ditambah dengan kehadiran guest star artis papan atas pastilah akan mengundang banyak orang datang. Entah yang datang untuk berjualan, maupun menonton event-nya. Namun, kalian mesti waspada dengan sosok bernama copet.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, copet bermakna orang yang mencuri sesuatu yang sedang dipakai, maupun uang dalam saku dengan cepat dan tangkas. Barang yang sering diambil kebanyakan biasanya dompet, tas slempang, atau handphone.
Nyatanya, ada banyak sekali kasus kecopetan yang terjadi di kehidupan nyata, baik yang disiarkan lewat tayangan berita maupun yang tak terendus sama sekali. Tahu-tahu dompet hilang, gitu saja. Dan, tentu hal ini sangat meresahkan masyarakat ya.
Tapi, meski sangat meresahkan, dalam buku Pepak Basa Jawa kita justru akan speechless lho dengan filosofi copet ini. Yuk kita bahas!
Menurut Pepak Basa Jawa, kata copet ditemukan dalam materi Keratabasa dengan makna ngaco karo mepet-mepet atau terjemahannya adalah mengacau sambil mepet-mepet. Ngaco atau mengacau disini adalah tindakan nyolong ya, sedangkan mepet-mepet merujuk pada situasi ramai atau berdesak-desakan. Seperti situasi di konser, di pasar, dan lainnya.
Entah bagaimana copet bisa memiliki akronim yang unik tadi, tetapi nyatanya memang begitulah yang terjadi. Mereka akan beraksi di keramaian, ketika masyarakat lengah.
Bukan hanya copet saja, masih dari sumber yang sama kita akan mendapati istilah maling yang merupakan singkatan dari njupuk amale wong ora eling, atau terjemahannya menjadi mengambil amalnya orang tidak ingat.
Frasa njupuk amale ini bermakna konotasi yaitu mengambil barang, atau uang, atau harta benda. Dalam percakapan Bahasa Jawa sehari-hari, penggunaan kata amal ini bisa juga merujuk ke suatu benda ya, jadi bukan hanya amal yang tidak nampak saja.
Kemudian frasa wong ora eling ini juga bermakna konotasi yaitu orang tidak ingat, orang linglung, dan juga orang tidur. Walau frasa ini juga bisa ditujukan kepada orang yang koma, atau pingsan ya. Bahkan paling ekstrem, frasa ini bisa merujuk ke situasi gangguan jiwa, atau bahkan depresi. Fleksibel pokoknya!
Kecuali maling kotak amal, nah itu the real definisi ngambil (uang) amalnya orang lain, haha!
So, pesanku, kawan-kawan untuk selalu berhati-hati dan waspada ya. Kalau dalam peribahasa Jawa ada istilah eling lan waspada, atau ingat dan selalu waspada. Sebab, mereka berkeliaran dimana-mana. Sekian.
Baca Juga
-
Mengenal Kersa, Frasa dalam Bahasa Jawa yang Nyerempet Sana-sini!
-
Angsal, Kata dalam Bahasa Jawa yang Makin Tricky Kalau Dibongkar!
-
Fenomena Biaya Pendidikan Mahal, Selaraskah dengan Jer Basuki Mawa Beya?
-
Makna 'Asu' dalam Percakapan Sehari-hari, Umpatan atau Pengetahuan?
-
Webtoon Lookism, Ketika Kamu Bisa Switching Tubuh dan Jadi Magnet Sekolah!
Artikel Terkait
-
Pakdhe atau Paklik? Sapaan Paman dalam Bahasa Jawa yang Filosofis Abis!
-
Iwan Fals: Koruptor Gak Perlu Dimaafkan, Kecuali Maling "Sendal Jepit"
-
Enggal, Frasa Sopan dalam Bahasa Jawa yang Salah Dikit Ngaruhnya Banyak
-
Prabowo Bandingkan Hukuman Berat Maling Ayam dengan Vonis Harvey Moeis
-
Esensi Makna Nama Maya dalam Bahasa Jawa. Unik dan Filosofis Abis!
Lifestyle
-
5 Varian Capsule Mask Wardah, Solusi Perawatan Kulit dalam Kemasan Mini
-
Mengenal Kersa, Frasa dalam Bahasa Jawa yang Nyerempet Sana-sini!
-
Gimana Caranya Biar Tetap Produktif Tanpa Stress? Begini Tips dari Kevin Lius Bong
-
Wajah Bebas Jerawat, Ini 3 Toner dengan Diperkaya Kandungan Tea Tree
-
Rayakan Imlek, Kalya Hotel Yogyakarta Tawarkan Paket Spesial
Terkini
-
Ulasan Novel 3726 MDPL: Impian untuk Mendaki Gunung Rinjani
-
6 Rekomendasi Tempat Makan Seblak Enak di Malang!
-
Bangkitkan Kesadaran Politik di Kampus: Mengakhiri Budaya Apolitis
-
Potret Panggung Politik dalam Novel Tangan Kotor di Balik Layar
-
Telah Dikonfirmasi, Anime Rent-A-Girlfriend Season 4 Siap Tayang Juli 2025