Dalam penuturan percakapan Bahasa Jawa sehari-hari, ada beberapa kata dan frasa yang memiliki beberapa bentuk istilah padahal artinya sama. Hal ini disebabkan oleh beda pemakaian tingkat linguistik bahasanya yakni Bahasa Ngoko, maupun Bahasa Krama. Salah satunya adalah istilah Kersa.
Kersa sendiri sebenarnya masuk ke dalam kategori tingkatan linguistik Bahasa Krama. Dalam Kamus Besar Bahasa Jawa Indonesia, Kersa memiliki makna:
- Mau,
- Hendak/berkehendak, dan
- Bersedia.
Namun, pada praktiknya, kata Kersa akan memiliki wujud berbeda tergantung kalimat hingga tingkat linguistik yang kita gunakan. Ribet? No, ini tidak ribet kok. Yuk gas kita bedah dan kita bahas supaya nggak tambah ribet.
1. Untuk yang bermakna mau
Kata Kersa disini wujudnya masihlah dalam kategori tingkatan linguistik Bahasa Krama Inggil alias tingkatan Bahasa Jawa paling halus dan sopan. Contohnya bisa seperti:
- Simbah kersa dhahar sekul kaliyan sate gule (Nenek/kakek mau makan nasi dan juga sate gule).
Sedangkan untuk tingkatan linguistik Bahasa Krama Madya atau tengahan, wujudnya berubah menjadi Purun. Frasa ini tetap sopan sih sebenarnya, tetapi pemakaiannya terbatas pada pasangan suami istri, maupun sebaya yang sama-sama saling menghormati. Contohnya bisa seperti:
- Sampeyan purun maem soto daging? (Kamu mau makan soto daging?).
Lalu untuk tingkatan linguistik Bahasa Ngoko, bentuknya berubah menjadi Gelem. Istilah ini bebas digunakan kepada bestie, kawan sebaya, maupun kepada orang yang lebih muda. Contohnya bisa seperti:
- Wis gelem kelebon sego, kawit wingi rewel terus (Sudah mau makan, dadi kemarin rewel terus).
2. Untuk yang bermakna hendak
Sama seperti sebelumnya, Kersa disini masihlah berwujud linguistik Bahasa Krama inggil. Contohnya bisa seperti:
- Budhe kersa tindak wonten Surabaya (Budhe hendak pergi ke Surabaya).
Kemudian untuk tingkatan linguistik Bahasa Krama Madya, kata ini berubah menjadi Ajeng dan juga Badhe. Contohnya bisa seperti:
- Bapak ajeng bidhal nyambut damel (Bapak hendak berangkat bekerja)
Atau bisa juga:
- Bapak badhe bidhal nyambut damel
Lalu, untuk versi tingkatan linguistik Bahasa Ngoko, wujudnya menjadi Arep. Contohnya bisa seperti:
- Aku arep tuku sega pecel (Aku hendak beli nasi pecel).
3. Untuk yang bermakna bersedia
Sebenarnya ini hampir sama dengan makna yang lain, apalagi dalam bahasa Jawa kata bersedia bisa diucapkan dengan kata arep saja sih. Contohnya bisa seperti:
- Mbenjing acarane bakda Maghrib, jenengan kersa rawuh nopo mboten? (Besok acaranya habis Maghrib, kamu bersedia datang apa nggak?).
Itulah tadi pembahasan mengenai kata Kersa. Walaupun maknanya mirip dan nyerempet, tetapi bila ditempatkan di kalimat yang berlainan maksudnya, penangkapannya juga agak lain. So, menurutmu gimana?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Review Air Mata Terakhir Bunda: Magenta yang Bikin Mata Menganak Sungai!
-
Banda Neira 'Langit & Laut': Melankolis Manis yang Mengusik Memori Lama
-
Ulasan Novel Eavesdrop: Ketika Sahabatmu adalah Teroris Berbahaya!
-
Bullying, Kasta Sosial, dan Anak Oknum dalam Manhwa Marked By King BS
-
Pecah! Begini Keseruan Manhwa All I Want is A Dream Home Yang Amboi Banget!
Artikel Terkait
-
Angsal, Kata dalam Bahasa Jawa yang Makin Tricky Kalau Dibongkar!
-
Fenomena Biaya Pendidikan Mahal, Selaraskah dengan Jer Basuki Mawa Beya?
-
Makna 'Asu' dalam Percakapan Sehari-hari, Umpatan atau Pengetahuan?
-
Pakdhe atau Paklik? Sapaan Paman dalam Bahasa Jawa yang Filosofis Abis!
-
Enggal, Frasa Sopan dalam Bahasa Jawa yang Salah Dikit Ngaruhnya Banyak
Lifestyle
-
Jangan Cuma Nonton Animenya, 10 Seri Ini Ternyata Jauh Lebih Keren di Versi Manga
-
ARTJOG 2026 Angkat Tema Ars Longa: Generatio Dorong Seni Lintas Generasi
-
Lupakan Smartwatch Mahal! 7 Jam Tangan Pintar Terbaik di Bawah Rp 400 Ribu yang Bikin Gaya Maksimal
-
4 Cleanser dengan Calendula untuk Perbaiki Skin Barrier pada Kulit Sensitif
-
Ekonomi Lagi Seret? Ini Cara Menuju Financial Freedom yang Bisa Kamu Coba!
Terkini
-
Setelah Suzume, Makoto Shinkai Bikin Pengumuman Mengejutkan Soal Proyek Film Selanjutnya
-
Targetnya Emas, tapi Pelatih 'Buta' Kekuatan Lawan: Timnas U-23 Bisa Apa di SEA Games 2025?
-
Kepala 'Meledak' Gara-gara Overthinking? Ini 6 Jurus Jitu buat Bungkam Pikiranmu
-
Bangkit dari Cedera, Jorji Melaju ke Final Kumamoto Masters 2025!
-
Adu Pintar Para Raksasa AI: Gemini vs. ChatGPT-4o, Siapa Juaranya?