Gen Z dikenal sebagai generasi yang akrab dengan dunia digital, keakraban ini juga terbawa sampai pada pola tidur mereka. Tidur sering jadi misi harian yang tertunda daripada aktivitas membeli kopi.
Banyak anak muda yang sering kurang tidur dengan berbagai alasan: mengejar deadline, scrolling media sosial, atau kebiasaan overthinking. Hal ini membuat sebagian besar dari mereka sulit untuk tidur secara nyaman dan lelap. Tak heran, insomnia jadi masalah umum yang seolah sudah “melekat” pada gaya hidup mereka.
ASMR: Tren yang Menenangkan
ASMR (Autonomous Sensory Meridian Response) awalnya muncul sebagai tren YouTube, lalu menyebar ke TikTok hingga Spotify.
Konten ini menghadirkan suara-suara halus seperti bisikan, ketukan, atau bunyi sederhana yang memberi sensasi tenang dan nyaman pada pendengarnya. Bagi sebagian orang, pengalaman itu membuat tubuh lebih rileks, pikiran tenang, dan akhirnya lebih mudah terlelap.
Ketika ada banyak hal yang perlu dipikirkan, ASMR hadir sebagai penenang sederhana yang nggak ribet. Tinggal buka YouTube atau TikTok, pasang headset, dan biarkan suara-suara kecil itu menenangkan pikiran.
Dalam buku berjudul Brain Tingles: The Secret to Triggering Autonomous Sensory Meridian Respons yang ditulis oleh Craig Richard, ASMR bisa menjadi distraktor efektif dari pikiran obsesif. Artinya, video ASMR bukan sekadar tren, tapi memang punya peran nyata dalam membantu tidur lebih cepat.
Namun, di sisi lain, ada kekhawatiran bahwa kebiasaan ini bisa membuat orang semakin bergantung pada gawai setiap kali ingin tidur. Jika tidak diimbangi dengan pola hidup sehat, ritual ini bisa menjadi pisau bermata dua: memberi kenyamanan sesaat, tapi menyimpan risiko jangka panjang.
Jenis-Jenis ASMR yang Populer
Konten ASMR punya banyak variasi, dan setiap orang biasanya punya “favorit” masing-masing. Ada yang suka bisikan pelan yang terdengar seolah-olah sedang diajak ngobrol langsung. Ada juga yang lebih nyaman dengan suara ketukan kuku di meja, gesekan sikat, suara hujan, atau kertas dibalik.
Beberapa penikmat ASMR justru memilih suara orang makan atau menyeruput minuman, yang meski terdengar aneh, bisa bikin rileks bagi sebagian orang.
Bahkan, ada juga roleplay seperti dokter pura-pura memeriksa pasien atau sebagai MUA di sebuah salon kecantikan. Semua itu jadi bagian dari “menu tidur” Gen Z sebelum akhirnya terlelap.
Era Serba Online dan Budaya Tidur Digital
Fenomena ASMR hanyalah satu dari sekian banyak contoh bagaimana era digital mengubah kebiasaan sehari-hari, termasuk pola tidur.
Tidur kini tak lagi sekadar memejamkan mata di ruang gelap, melainkan menjadi sebuah budaya digital di mana konten ikut mengatur keseharian. Gen Z pun tumbuh dengan kesadaran bahwa bahkan waktu istirahat bisa dikurasi dan dipengaruhi oleh teknologi.
Sensasi yang muncul dalam video ASMR terasa personal, seolah ada orang lain yang sedang menemani, dan itu memberi rasa aman. Mungkin hal ini menjadi alasan mengapa menonton ASMR cepat banget jadi kebiasaan favorit anak muda.
Kebiasaan Gen Z melawan insomnia dengan ASMR menunjukkan betapa eratnya hubungan mereka dengan teknologi. Meski bisa jadi solusi praktis, perlu diingat bahwa tidur sehat tidak semestinya bergantung sepenuhnya pada layar dan suara buatan.
Dunia digital yang bising menjadikan tidur sebagai tantangan, kita sulit menemukan hening alami agar tubuh benar-benar beristirahat. Sebab yang kita butuhkan mungkin bukan lagi suara-suara buatan, melainkan keberanian untuk mematikan layar dan kembali pada senyap yang tulus.
Tag
Baca Juga
-
Curly Hair Journey: Semakin Banyak Orang Mulai Mencintai Rambut Keritingnya
-
Rupiah Melemah, Produk Lokal Jadi Kekuatan
-
Logo di Spanduknya Viral, Warung Bakso Babi Bantul Jadi Sorotan Warga
-
Katy Perry & Trudeau: Pop Queen dan Politisi, Beda 12 Tahun Tak Masalah
-
Sidang Kasus Tangki Merak: Karen Agustiawan Ungkap Tekanan dan Beban Tak Adil untuk Pertamina
Artikel Terkait
-
Medsos Dilarang, Gen Z Nepal Bahas Masa Depan Negara Pakai Discord: 'Parlemen Saat Ini'
-
Flexing Nepo Kids Bikin Rakyat Murka: Kisah di Balik Demo Berdarah Nepal
-
Pipi Balon: Tren Selfie Receh Gen Z yang Mengubah Cara Kita Berkomunikasi
-
Rayakan Bangunan Terbakar, Pendemo di Nepal Joget Pacu Jalur
-
Padel: Olahraga Viral yang Lebih Seru dari Tenis? Ini Alasan Gen Z Langsung Ketagihan!
Lifestyle
-
5 Rekomendasi Lip Balm Anti Bibir Gelap! Bikin Bibir Lembap Sepanjang Hari
-
4 Cleanser Salicylic Acid Rp30 Ribuan, Atasi Jerawat dan Minyak Berlebih!
-
Niatnya Sih Cuma Dekat, Tapi Ini 3 Tanda Kamu Sebenarnya Sudah Selingkuh!
-
4 Sunscreen Pentavitin Ampuh Jaga Kelembapan Kulit dan Perkuat Skin Barrier
-
Mirip Flagship! Ini Deretan HP Rp2 Jutaan yang Bikin Brand Lain Ketar-Ketir
Terkini
-
Meski Telah Pulih, Cedera Ole Romeny di Piala Presiden Masih Berimbas hingga Kini
-
Setali Tiga Uang, 4 Raksasa Sepak Bola ASEAN Dirundung Permasalahan dan Skandal!
-
Curly Hair Journey: Semakin Banyak Orang Mulai Mencintai Rambut Keritingnya
-
Nggak Semua Orang Harus Dengerin Musik Indie buat Dianggap Punya Selera
-
Bisa Main Bareng! Game Bully Kembali Bangkit Lewat Versi Online Buatan Fans