Selfie zaman sekarang sudah nggak melulu soal duck face atau senyum manis. Gen Z punya gaya baru yang lagi ramai di timeline: pipi balon atau kerennya disebut puffy cheeks. Pose sederhana dengan membulatkan pipi ini sekilas terlihat receh, tapi justru bikin wajah terlihat gemas, playful, dan lebih awet muda.
Gen Z di TikTok dan Instagram banyak menampilkan fenomena ini lewat postingan mereka sebagai gaya baru yang lucu dan unik.
Idol K-pop sering terlihat memamerkan pipi balon dalam sesi fan meeting atau konten behind the scene, lalu ditiru oleh fans mereka. Dari sana, ekspresi ini menyebar lebih luas ke kalangan anak muda global, termasuk di Indonesia. Bahkan, banyak yang menjadikannya gaya alami dalam berpose di setiap unggahan.
Bagi sebagian orang, gaya ini mungkin hanya sebatas gaya iseng atau gaya yang aneh. Tapi bagi Gen Z, gaya ini memberikan kesan santai, kocak, dan natural yang bikin pose ini relatable.
Anak muda suka menampilkan sisi imut tapi juga absurd, dua hal yang sering jadi ciri khas konten Gen Z.
Pose ini juga terasa aman untuk semua. Nggak perlu skill khusus atau keberanian berlebihan seperti bikin dance challenge. Cukup embuskan pipi, klik kamera, lalu upload, hasilnya bisa langsung jadi konten lucu buat story atau feed. Atau sekadar berinteraksi dengan teman menggunakan pose ini sudah menjadi bahan bercanda yang simpel.
Gaya ini juga bisa dipakai sebagai bentuk protes yang lucu. Misalnya, seseorang mengirim selfie pipi balon ke temannya karena nggak diajak makan, seakan berkata “aku ngambek nih” tapi dengan cara yang menggemaskan.
Dari Selfie ke Budaya Pop
Fenomena pipi balon nggak berhenti di selfie. Banyak meme, ilustrasi, bahkan fan art yang mengadopsi ekspresi ini. Karakter anime atau tokoh kartun dengan pipi mengembung sering dipakai untuk menambah kesan gemas sekaligus lucu.
Budaya pop juga ikut memperkuat tren ini. Semakin banyak figur publik menggunakan gaya pipi balon, semakin kuat pula daya tariknya di kalangan anak muda. Lama-lama, ekspresi ini bukan lagi sekadar gaya iseng, tapi sudah melekat sebagai identitas visual generasi tertentu.
Ekspresi Ringan, Dampak Serius?
Kalau dipikir, pose pipi balon memang terlihat remeh. Tapi tren-tren kecil seperti ini bisa memberi gambaran lebih luas tentang bagaimana Gen Z membangun identitas di dunia digital. Dari ekspresi sederhana, mereka menciptakan bahasa visual yang mudah dipahami dan fleksibel.
Dalam konteks komunikasi, pipi balon adalah bentuk self-branding kecil-kecilan. Dengan menampilkan sisi imut, manja, atau lucu, seseorang bisa memperkuat citra dirinya di media sosial. Itulah mengapa tren ini cepat menyebar, ya karena semua orang bisa melakukannya, sekaligus merasa punya kepribadian unik di dalamnya.
Pada akhirnya, pipi balon hanyalah satu dari sekian banyak gaya ekspresi digital yang lahir dari kreativitas Gen Z. Namun, dari ekspresi sederhana ini, kita bisa melihat bagaimana generasi muda mengubah cara berkomunikasi lewat visual: lebih ringan, lebih personal, dan penuh dengan ice breaking.
Siapa sangka, hanya dengan mengembungkan pipi, Gen Z bisa menciptakan tren global yang menggemaskan sekaligus jadi gaya untuk mewarnai interaksi mereka.
Kadang kita lupa, hal-hal kecil seperti ini justru bikin hidup terasa lebih asik. Pose pipi balon mungkin receh, tapi siapa tahu, ekspresi sederhana itu yang bikin kita nyambung.
Baca Juga
-
Richelle Skornicki dan Adegan Dewasa di Pernikahan Dini Gen Z: Antara Akting dan Perlindungan Anak
-
Mungil tapi Memikat: Parfum Roll On yang Wajib Ada di Tas Kamu
-
Dirut Terra Drone Tersangka, Safety Kantor Wajib Dievaluasi
-
Baru di Kursi Bupati, Ardito Wijaya Kena OTT Bersama 4 Orang Lainnya
-
Hak Asasi Manusia, tapi Milik Siapa?
Artikel Terkait
-
Padel: Olahraga Viral yang Lebih Seru dari Tenis? Ini Alasan Gen Z Langsung Ketagihan!
-
Buku Masih Jadi Teman atau Sekadar Tanda Kehadiran di Kampus?
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Hijau Jadi Tempat Aman: Kenapa Gen Z Lebih Nyaman Cerita di Close Friend?
-
Kritik Sosial Lewat Medsos: Malaka Project Jadi Ajak Gen Z Lebih Melek Politik
Kolom
-
Mudah Marah ke Orang Tua tapi Ramah ke Orang Lain? Begini Kata Psikolog
-
Janji Kesetaraan Tinggal Janji, Pesisir Masih Tak Aman bagi Perempuan
-
Topeng Ceria Korban Bullying: Mengapa Mereka Tampak Baik-Baik Saja?
-
Banjir Aceh-Sumatera: Solidaritas Warga Lari Kencang, Birokrasi Tertinggal
-
Self-esteem Recovery: Proses Memulihkan Diri setelah Mengalami Bullying
Terkini
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
Dude Harlino Luruskan Isu Miring Rumah Tangganya dengan Alyssa Soebandono
-
Dinner with Strangers: Jawaban atas Tingginya Tingkat Kesepian di Yogyakarta
-
CERPEN: Mentari yang Bersinar
-
Timnas Indonesia Merana, Gagal ke Semifinal SEA Games Meski Hajar Myanmar