Pernah nggak sih kamu membeli sesuatu yang sedang hits, mencoba minuman viral di TikTok, atau ikut challenge karena teman-temanmu juga melakukannya.
Jika iya, besar kemungkinan kamu sedang mengalami Bandwagon Effect. Fenomena ini tidak hanya muncul di media sosial, tetapi juga memengaruhi cara orang berpakaian, memilih hobi, atau menentukan gaya hidup sehari-hari
Melansir dari Alodokter pada Kamis (6/11/2025), Bandwagon Effect adalah kecenderungan seseorang untuk mengikuti tren yang sedang populer, baik itu dalam gaya hidup, perilaku, cara berpakaian, cara berbicara, maupun konten di media sosial.
Secara sederhana, ketika banyak orang melakukan sesuatu, seseorang biasanya merasa terdorong untuk ikut melakukan hal yang sama.
Fenomena ini bisa terlihat dari hal-hal kecil sehari-hari, mulai dari outfit of the day atau OOTD, sneakers limited edition, kopi Dalgona, hingga challenge viral di TikTok yang ramai diperbincangkan.
Bandwagon Effect termasuk salah satu bias kognitif, yaitu kondisi di mana pemikiran dan keputusan seseorang dipengaruhi oleh apa yang dilakukan mayoritas orang.
Fenomena Bandwagon Effect banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari, terutama di era digital saat ini di mana tren dan informasi tersebar dengan cepat.
Hal ini terlihat dari berbagai tren populer, mulai dari makanan dan minuman viral hingga challenge dan konten media sosial yang mendadak ramai
Faktor yang Memengaruhi Bandwagon Effect
Tekanan sosial dan pemikiran kelompok
Manusia secara alami ingin diterima oleh lingkungannya, sehingga norma, kebiasaan, atau tren yang sedang populer, termasuk konten viral di media sosial, sering memengaruhi cara seseorang bersikap dan bertindak.
Misalnya, ketika mayoritas teman atau orang di sekitar mencoba tren tertentu, seseorang cenderung menyesuaikan diri agar terlihat ikut arus dan tetap diterima dalam kelompoknya.
Tekanan ini tidak selalu disadari, tapi sering menjadi dorongan kuat yang membuat orang merasa harus ikut dalam setiap tren atau aktivitas yang ramai dilakukan oleh lingkungannya.
FOMO (Fear of Missing Out) dan ketakutan dikucilkan
Banyak orang merasa takut ketinggalan momen populer atau dijauhi teman-temannya, sehingga mereka ikut tren tertentu agar tetap menjadi bagian dari kelompok sosial.
Fenomena ini terlihat ketika seseorang mengikuti challenge viral, mencoba makanan atau minuman yang sedang hits, atau bahkan membeli barang-barang yang sedang populer hanya untuk menunjukkan bahwa mereka “up-to-date” dan tidak ketinggalan informasi.
Tekanan ini kadang membuat orang melakukan hal-hal yang sebenarnya bukan preferensi pribadi mereka, tetapi lebih karena dorongan untuk tetap diterima dan terlihat relevan di lingkungan sosialnya.
Baca Juga
-
Tak Terima Pengasuh Anak Dihina, Erika Carlina Naik Pitam
-
Konflik Memanas, Ari Lasso Gandeng Pengacara untuk Hadapi Ade Tya
-
Tahun ke-6 Berjuang Lawan Kanker, Vidi Aldiano Sampaikan Pesan Haru
-
Di Antara Ombak & Bukit Hijau, Harapan Way Haru Tak Pernah Tumbang
-
Kartu Petik Lara: Ruang Aman Lewat Permainan
Artikel Terkait
-
Performative Reading: Yakin Betulan Bookworm?
-
FOMO: Penyakit Generasi Z yang Bikin Stres dan Kehilangan Diri Sendiri
-
Waduh, Investor Muda yang FOMO Main Saham Bakal Alami Kerugian
-
FOMO Bikin Kantong Jebol? Ini Trik Ampuh Hemat Ala Gen Z Kekinian!
-
FOMO Bikin Gelisah? Temukan Kedamaian Hidup dengan Digital Detox
Lifestyle
-
5 Scrub Alami yang Bisa Kamu Dapatkan dari Dapur Rumah, Murah Meriah!
-
4 Inspirasi OOTD Kai EXO untuk Gaya Sehari-hari yang Simpel dan Fleksibel
-
Dari Kasual ke Formal Look, 4 OOTD ala Shin Soo Hyun yang Versatile!
-
Anti Overdressed! 4 Inspirasi OOTD Simpel tapi Chic ala Lee Je Hoon
-
4 Rekomendasi Social Space di Jogja untuk Nongkrong dan Diskusi Santai
Terkini
-
Siluet di Tangga Saat Listrik Padam
-
Rel di Depan SMA 3: Gerbang Senja yang Tak Pernah Sepenuhnya Tertutup
-
Jejak Ketangguhan di Pesisir dan Resiliensi yang Tak Pernah Padam
-
Kawasan Mangrove Baros: Jejak Kepedulian Warga akan Konservasi Lingkungan
-
Trailer Film The Sheep Detectives: Kisah Domba Mengungkap Kasus Pembunuhan