Kenapa saya memberi judul, puas? Di pulau kecil ini Anda bisa menghirup udara segar sepuas-puasnya. Selain itu, saat mencapai puncak mercusuar, Anda bisa menebarkan pandangan seluas-luasnya.
Mercusuar di Pulau Lengkuas ini sudah berdiri sejak masa pemerintahan kolonial Belanda, tepatnya tahun 1882. Hingga sekarang, masih difungsikan sebagai menara pantau Dinas Perhubungan. Untuk mencapai lantai ke-18 merusuar, Anda harus menaiki 317 anak tangga.
Bagaimana untuk tiba ke pulau ini? Anda harus mencapai Tanjung Kelayar sekitar 30 menit perjalanan dari pusat Kota Belitung. Di sana Anda dapat menyewa kapal motor bermuatan maksimal 12 orang. Harga sewa untuk mengantar Anda berkeliling Rp500 ribu sepuasnya.
Pulau Lengkuas hanya salah satu dari beberapa pulau yang ada di sekitar Tanjung Kelayar. Dijamin Anda puas bila berkunjung ke sana.
Dikirim oleh Galuh Parantri, Belitung
Anda memiliki cerita atau foto menarik? Silakan kirim ke email: yoursay@suara.com
Tag
Baca Juga
-
Rahasia Kulit Lembap dan Glowing, 4 Rekomendasi Masker Korea Berbahan Madu
-
10 Rekomendasi Drama China yang Memakai Kata "Legend" pada Judulnya
-
Doyoung Usung Tema Yakin dan Percaya di Highlight Medley Album Soar Part 3
-
Jackson Wang Ungkap Rasa Sakit Jalani Hubungan Toksik di Lagu Hate To Love
-
Mainan Anak dan Stereotip Gender: Antara Mobil-mobilan dan Boneka
Artikel Terkait
News
-
Khutbah Idul Adha: Dosen UNY Serukan Kemandirian Pangan
-
Kelas Semesta UNJA Gelar Workshop Inklusif Bareng Teman Disabilitas Jambi
-
Pesta Bebas Berselancar (PBB) Kembali Hadir di Bogor, Ada Opick, Juicy Luicy hingga Yura Yunita
-
Tingkatkan Literasi Finansial, Komunitas Cademine Gelar Edukasi di Kasang
-
Komunitas Perlitas Membingkai Semangat dan Kreativitas Penghuni Panti Laras
Terkini
-
Rahasia Kulit Lembap dan Glowing, 4 Rekomendasi Masker Korea Berbahan Madu
-
10 Rekomendasi Drama China yang Memakai Kata "Legend" pada Judulnya
-
Doyoung Usung Tema Yakin dan Percaya di Highlight Medley Album Soar Part 3
-
Jackson Wang Ungkap Rasa Sakit Jalani Hubungan Toksik di Lagu Hate To Love
-
Mainan Anak dan Stereotip Gender: Antara Mobil-mobilan dan Boneka