Scroll untuk membaca artikel
Siswanto | Siswanto
Uang palsu (atas) (Yoursay/Galuh)

Walaupun sudah banyak komplotan pengedar uang palsu ditangkap petugas Polda Metro Jaya, ternyata belum juga membuat kapok.

Sampai hari ini, masih saja ada orang yang mencari keuntungan dengan menggunakan uang palsu di tengah masyarakat.

Ini pengalaman saya menjadi korban peredaran uang palsu di Jakarta Selatan. Saya lupa-lupa ingat, apakah uang palsu Rp20 ribu ini saya dapat saat menerima kembalian di warung makan lesehan Blok M atau dari sopir taksi.

Uang palsu tersebut baru saya sadari keesokan harinya, saat sedang menyiapkan uang untuk biaya tranportasi ke kantor.

Saat saya memegang, ternyata warna dan wujudnya berbeda dengan uang asli.

Dalam hati, saya berpikir kok ya masih ada orang seperti itu. Belum kena batunya saja dia. Uang tersebut sekarang saya simpan dan saya tunjukkan kepada teman-teman agar mereka menjadi lebih waspada saat transaksi di luar rumah.

Belum lama ini, Bank Indonesia menyebutkan kalau ada sejumlah wilayah yang favorit menjadi lokasi peredaran uang palsu. Soalnya, di daerah-daerah itu kegiatan ekonomi dan jumlah penduduk sangat padat.

Selain Jakarta, ada Banten, Jawa Timur, Jawa Tengah, Batam dan Bali.

Saya berharap, masyarakat menjadi lebih waspada saat menerima kembalian uang dari sopir taksi maupun pedagang.

Lalu bagaimana cara mudah untuk mendeteksi uang palsu. Caranya bisa dilihat, diraba dan diterawang.

Dilihat, coba lihatlah uangnya, apakah warnanya pudar, kusam, pucat, luntur, patah-patah, atau masalah lainnya. Uang-uang pecahan besar biasanya memiliki tanda keaslian lain seperti corak gambar dengan warna yang mencolok dan sulit ditiru penjahat. Pastikan uang itu benar-benar asli.

Diraba, usaplah uang tersebut apakah uang itu terasa kasar atau lembut. Uang yang asli biasanya agak kaku dan tebal bahan kertasnya. Di samping itu pada angka atau gambar uang biasanya sengaja dicetak agak menonjol dan akan terasa jika diusap-usap. Rabalah uang anda apakah sudah asli atau belum.

Diterawang, langkah yang terakhir adalah menerawangkannya ke sumber cahaya kuat seperti matahari dan lampu. Setelah diterawang lihatlah bagian tali pengaman dan tanda mata air apakah dalam kondisi baik atau tidak.

Belum lama ini BI juga menambahkan beberapa fitur pengamanan keaslian uang untuk dapat dilihat di lampu ultra violet yang harganya terjangkau oleh masyarakat

Dikirim oleh Galuh Parantri, Ciputat

Anda memiliki foto atau cerita menarik? Silakan kirim ke email: yoursay@suara.com

Array