Budidaya ikan nila (Orechromis sp) bukanlah suatu hal yang susah. Ikan nila termasuk ikan pemakan segala atau omnivore. Makanan alaminya yaitu plankton, tumbuhan air dan berbagai hewan air lainnya.
Untuk melakukan budidaya ikan nila terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan terutama suhu. Pada sejumlah penelitian disebutkan bahwa suhu air akan mempengaruhi kehidupan ikan. Suhu mematikan atau lethal berkisar antara 10 – 11 C selama beberapa hari. Tingkat nafsu makan ikan akan menurun jika suhu air berkisar dibawah 16 – 18 C. Ikan juga akan mudah terkena penyakit jika suhu air dibawah 21 C. Suhu yang disarankan dari beberapa penelitian untuk budidaya ikan yaitu berkisar 28 – 32 C. Namun di sejumlah jurnal mengenai ikan nila menyebutkan suhu optimal untuk budidaya ikan nila (Orechmoris sp) yaitu 20 – 30 C.
Adanya faktor suhu yang menentukan produktivitas, maka diperlukan alat yang dapat memantau serta mengontrol suhu air buidaya ikan nila. Smart Heater dapat membantu menangani hal tersebut. Smart Heater dapat mengatur suhu air budidaya ikan nila karna terdapat pemanas air untuk mengatur suhu air dan sensor suhu DS18B20 sebagai pemantau suhu air. Smart Heater juga telah terintegrasi dengan Internet of Things akan mempermudah pemilik budidaya ikan dalam memantau dan mengontrol suhu air.
Smart Heater juga memiliki dua mode, otomatis dan manual. Dalam mode otomatis, Smart Heater akan mengatur suhu sesuai dengan batasan suhu yang diberikan user. Untuk mode manual, user dapat memasukan target suhu yang diinginkan dan Smart Heater akan membuat suhu air sesuai dengan suhu yang dimasukan user.
Smart Heater bekerja dengan memasang pemanas serta sensor suhu pada kolam budidaya ikan nila. Kotak pengontrol yang telah terhubung dengan pemanas serta sensor suhu diletakan di pinggir kolam.
Kotak pengontrol ini merupakan otak dari Smart Heater yang akan memproses data sensor dan menjadikan nilai data tersebut sebagai parameter untuk menghidupkan atau mematikan pemanas air. Kotak pengontrol ini juga terhubung dengan WiFi sehingga dapat mengirimkan data suhu ke website yang dapat dilihat oleh pengguna. Website ini selain memantu suhu juga sebagai pengontrol bagi user untuk mengatur mode dan suhu pada Smart Heater.
Namun untuk kekurangan dari Smart Heater ini yaitu diperlukan konektivitas WiFi yang terhubung ke internet sehingga pembudidaya dapat memantau dan mengontrol suhu pada kolam ikan. Tentu hal ini tidak baik jika lingkungan budidaya ikan nila tidak memiliki WiFi untuk terhubung ke internet.
Penulis: Mochamad Farras Fauzan, Ridwan Siskandar
Baca Juga
Artikel Terkait
-
WMI Gelar Pelatihan Budidaya Ikan Air Tawar Sambil Belajar Berbisnis
-
Modal Cuma-Cuma dari Astra, Warga Gang Durian Bertahan Budidaya Ikan Nila Meski Tantangan Menghadang
-
BRI Siap Beri Dukungan, Budidaya Ikan Nila Salin Berpotensi Untung Rp38 Miliar
-
Budidamber Jadi Program Klasterisasi Idaman Nasabah PNM
-
Punya Tambak Nganggur? Presiden Berikan Contoh, Permintaan Ikan Mencapai Rp 230 T
News
-
Dari Kelas Berbagi, Kampung Halaman Bangkitkan Remaja Negeri
-
Yoursay Talk Unlocking New Opportunity: Tips dan Trik Lolos Beasiswa di Luar Negeri!
-
See To Wear 2024 Guncang Industri Fashion Lokal, Suguhkan Pengalaman Berbeda
-
Harumkan Indonesia! The Saint Angela Choir Bandung Juara Dunia World Choral Championship 2024
-
Usaha Pandam Adiwastra Janaloka Menjaga, Mengenalkan Batik Nitik Yogyakarta
Terkini
-
Review Film Heretic, Hugh Grant Jadi Penguji Keyakinan dan Agama
-
3 Rekomendasi Two Way Cake Lokal dengan Banyak Pilihan Shade, Anti-Bingung!
-
4 Daily OOTD Simpel nan Modis ala Chae Soo-bin untuk Inspirasi Harianmu!
-
Inspiratif! Ulasan Buku Antologi Puisi 'Kita Hanya Sesingkat Kata Rindu'
-
3 Peel Off Mask yang Mengandung Collagen, Bikin Wajah Glowing dan Awet Muda