Pada 24 Januari 2022 pagi menjelang siang, tepat pukul 10.00 WIB, rombongan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Terpadu (KKNT) STKIP PGRI Ponorogo menuju Balai Desa Pomahan, Pulung, Ponorogo. Mereka adalah peserta KKNT kelompok 7 yang mendapat mandat mengabdi di desa tersebut. Beranggotakan 14 mahasiswa, Dimas Wahyu Erdianto dipercaya sebagai ketua.
Dikemas secara sederhana, pembukaan dihadiri oleh mahasiswa KKNT, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Kepala Desa, dan perangkat desa Pomahan. Haryono, Kepala Desa Pomahan menuturkan supaya mahasiswa menjadi bagian masyarakat. Mahasiswa mau berbaur dengan masyarakat sekitar, seperti saling menyapa dan silahturahmi.
“Desa Pomahan, masyarakatnya cenderung majemuk. Kunci agar disenangi masyarakat ya mau bersama masyarakat. Selain itu, yang paling utama harus rendah hati,” ungkap Haryono mewanti-wanti dalam sambutannya, Senin (24/1/2022).
Sementara itu, Tomy Kartika Putra, selaku DPL menyampaikan amanat, segala tindakan dan sikap mesti dijaga, salah satunya sopan santun dalam bermasyarakat. Ia juga menyampaikan amanat Ketua STKIP PGRI Ponorogo, bahwa KKNT kali ini bertema “Pemberdayaan Masyarakat Desa Menuju Kemandirian Berkarya Berbasis Literasi”.
Dimas Wahyu Erdianto selaku Ketua KKNT merasa semangat dapat mengikuti KKNT di Desa Pomahaman. Pihaknya bersama anggota lain seperti mendapat kesempatan langsung terjun di masyarakat. Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris angkatan 2019 ini terpacu semangatnya semenjak melakukan observasi bersama kelompoknya.
“Ada dua kegiatan yang sempat pasif, yaitu karang taruna dan seni karawitan. Kami akan mencoba menghidupkan kembali, sekaligus mendampingi sampai akhir KKNT,” cerita sekilas Dimas saat ditemui.
Secara terpisah, Septinda Nur, salah seorang peserta KKNT Desa Pomahan mengungkapkan, akan semaksimal mungkin menjalankan program kerja. Salah satunya, penyuluhan demam berdarah. “Saat ini musim penghujan. Banyak penyakit berdatangan, seperti demam berdarah. Kami akan melakukan kegiatan sosialisasi terkait nyamuk demam berdarah dan bagaimana pencegahannya.”
Acara pembukaan pun selesai. Acara ditutup dengan foto bersama sebagai bentuk dokumentasi. Bersamaan itu, Haryono mengungkapkan, “Pandai-pandailah bermasyarakat. Rangkul masyarakat supaya dapat bekerja sama dengan baik.”
Pewarta: Nakita Intan Aulia (Mahasiswa KKNT)
Pengulas: Sri Wahyuni (Humas)
Baca Juga
Artikel Terkait
-
5 Daftar Student Exchange Buat Tahun 2025: Syarat, Benefit dan Deadline
-
Kuliah S2 di Australia dengan Biaya Lokal, Bagaimana Caranya?
-
Ngaol, Surga Alami di Tengah Perbukitan Merangin Jambi
-
Akui Politik Uang di Pemilu Merata dari Sabang sampai Merauke, Eks Pimpinan KPK: Mahasiswa Harusnya Malu
-
5 Sumber Belajar Online Terpercaya untuk Mahasiswa Kedokteran
News
-
See To Wear 2024 Guncang Industri Fashion Lokal, Suguhkan Pengalaman Berbeda
-
Harumkan Indonesia! The Saint Angela Choir Bandung Juara Dunia World Choral Championship 2024
-
Usaha Pandam Adiwastra Janaloka Menjaga, Mengenalkan Batik Nitik Yogyakarta
-
Kampanyekan Gapapa Pakai Bekas, Bersaling Silang Ramaikan Pasar Wiguna
-
Sri Mulyani Naikkan PPN Menjadi 12%, Pengusaha Kritisi Kebijakan
Terkini
-
Makna Perjuangan yang Tak Kenal Lelah di Lagu Baru Jin BTS 'Running Wild', Sudah Dengarkan?
-
Ulasan Buku 'Seni Berbicara Kepada Siapa Saja, Kapan Saja, di Mana Saja', Bagikan Tips Jago Berkomunikasi
-
Puncak FFI 2024: Jatuh Cinta Seperti di Film-Film Sapu Bersih 7 Piala Citra
-
Polemik Bansos dan Kepentingan Politik: Ketika Bantuan Jadi Alat Kampanye
-
Ditanya soal Peluang Bela Timnas Indonesia, Ini Kata Miliano Jonathans