Siapa yang belum mengenal dengan penggunaan hand sanitizer? Hand sanitizer sudah banyak digunakan jauh sebelum pandemi covid-19 beredar. Pandemi covid-19 di seluruh dunia semakin memengaruhi setiap aspek kehidupan saat ini, yang sedang diperjuangkan untuk kembali kepada hal yang dianggap ‘normal.’
Melihat dampak pada kebiasaan sosial, cara bekerja dan keseimbangan ekonomi, bersamaan dengan perubahan persepsi tentang kesehatan. Perhatian masyarakat juga semakin meningkat pada nilai produksi alat dan bahan perawatan kesehatan, perlengkapan medis, juga peningkatan drastis pada permintaan alat pelindung diri (APD) yang datang secara tiba-tiba seperti hand sanitizer atau hand rub, hand soap, masker wajah, sarung tangan, dan pakaian pelindung.
Menjaga kebersihan tangan telah ditetapkan sebagai hal yang penting untuk mengurangi penularan bakteri/ virus yang mengakibatkan berbagai macam penyakit. Kepatuhan masyarakat terhadap rekomendasi kebersihan tangan pada regulasi yang telah ditetapkan diyakini memainkan peran penting dalam mengurangi risiko penularan bakteri/ virus.
Selain menggunakan hand soap untuk menjaga kebersihan tangan, penggunaan hand sanitizer atau hand rub menjadi salah satu cara untuk menjaga kebersihan ketika dalam kondisi berpergian dan sulit untuk menjangkau air bersih.
Produk hand sanitizer atau hand rub berbasis alkohol dipercaya dapat dengan cepat dan efektif menonaktifkan berbagai mikroorganisme berbahaya yang menempel di tangan. Untuk pembersih tangan berbasis alkohol, Food and Drug Administration (FDA) merekomendasikan konsentrasi etanol (etil alkohol) atau isopropanol (isopropil alkohol) 60% hingga 80%.
Etanol dan isopropil alkohol adalah dua jenis alkohol yang dianjurkan digunakan dalam pembuatan produk desinfeksi seperti hand sanitizer atau hand rub. Keduanya efektif membunuh bakteri, virus, dan patogen lainnya. Namun terdapat sedikit perbedaaan dalam fungsi penggunaannya, terutama tergantung pada konsentrasinya.
Isopropil alkohol, juga dikenal sebagai IPA atau isopropanol, adalah alkohol sintetis yang terbuat dari propena yang berasal dari minyak mentah. Isopropil alkohol umumnya dikenal sebagai bahan yang biasa digunakan dalam desinfektan rumah tangga. Sementara, etanol diperoleh melalui proses fermentasi gula dengan menggunakan enzim zymase. Enzim tersebut secara alami berada dalam ragi; dengan demikian, dalam respirasi anaerobik, ragi dapat menghasilkan etanol.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau The Center for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan formulasi yang mengandung 80% (v/v) etanol atau 75% (v/v) isopropil alkohol cukup efektif dalam membunuh bakteri atau virus. Namun secara umum, disinfektan/ antiseptik yang mengandung 60 hingga 80% alkohol dapat diterima dibandingkan pengaplikasiannya dalam kondisi murni.
Penggunaan konsentrasi yang berbeda pada kedua jenis alkohol tersebut disebabkan karena perbedaan penguapan. Isopropil alkohol efektif dengan konsentrasi yang lebih rendah daripada etanol, hal ini disebabkan karena isopropil alkohol mengalami penguapan yang lebih cepat daripada etanol. Peristiwa ini terjadi karena air dalam campuran alkohol berfungsi memperlambat penguapan dan memungkinkan lebih banyak waktu kontak dengan virus/ bakteri patogen.
Menurut Occupational Safety and Health Administration (OHSA), dalam penggunaan pada hand sanitizer, isopropil alkohol umumnya lebih efektif daripada etanol, tetapi etanol lebih aman daripada isopropil alkohol. Ini dikarenakan penggunaan isopropil alkohol lebih cepat membunuh bakteri atau virus pada kulit karena, tetapi tidak baik bagi kulit yang terluka karena toksisitasnya lebih tinggi daripada etanol.
Hal tersebut disebabkan karena etanol berasal dari fermentasi gula sedangkan isopropil alkohol diperoleh dengan cara sintesis propena yang berasal dari minyak mentah, yang mana pada kedua proses tersebut memungkinkan bahwa etanol lebih alami daripada isopropil alkohol.
Demikianlah penjelasan singkat mengenai perbedaan etanol dan isopropil alkohol yang penting dalam keamanan penggunaan hand sanitizer. Semoga bermanfaat!
Tag
Baca Juga
-
Kenali HVP pada Kaldu Jamur, Penyedap Rasa Pengganti MSG
-
Biji Kopi Buatan, Hasil Menumbuhkan Biji Kopi dari Bioreaktor Laboratorium
-
Teknologi Pangan 3D Food Printing, Cara Baru Hadirkan Makanan di Masa Depan
-
My Lil Metaverse, Catatan Kecil dan Surat Cinta untuk 8th Suara
-
Clear Coffee, Kopi Bening Alternatif Tanpa Meninggalkan Plak Kuning pada Gigi
Artikel Terkait
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
3 Warna Surat Suara Pilkada 2024, Jangan Sampai Salah Coblos!
-
Berapa Jumlah Nabi dan Rasul? Ini Perbedaan Tugasnya
-
Apa Perbedaan HIV dan AIDS? Ketahui Gejala, Penyebab, dan Pencegahannya
-
Mobil Maung Garuda vs Esemka, Rocky Gerung Sindir Perbedaan Tahan Peluru dan Tahan Malu
News
-
Adakan PTKO II, Imabsi FKIP Unila Bekali Anggota agar Paham Renstra dan LPJ
-
Sukses! Mahasiswa Amikom Yogyakarta Adakan Sosialisasi Pelatihan Desain Grafis
-
Bangun Minat Menulis, SMA Negeri 1 Purwakarta Undang Penulis Novel
-
Lestarikan Sastra, SMA Negeri 1 Purwakarta Gelar 10 Lomba Bulan Bahasa
-
Jakarta Doodle Fest Vol.2 Hadirkan Moonboy and His Starguide The Musical, dari Ilustrasi Seniman ke Panggung Teater
Terkini
-
IVE Mencari Cinta Lewat Lagu Kolaborasi 'Supernova Love' feat. David Guetta
-
Ulasan Novel Negeri di Ujung Tanduk: Perjuangan Melawan Ketidakadilan
-
Cinta Tak Terduga di Musim Natal dalam Novel 'If This Was a Movie'
-
Prabowo Subianto, Sebingkai Pesan Harapan yang Hendak Rakyat Titipkan
-
Ulasan Buku Legenda Danau Lipan, Perang Dua Negara Akibat Prasangka Buruk