Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Eki Rofiq Almujahid
Ilustrasi Malam Isra dan Mi'raj (Pixabay)

Isra Miraj merupakan salah satu peristiwa terpenting dalam sejarah Islam. Isra Mi'raj adalah sebuah perjalanan Nabi Muhammad SAW yang terjadi pada 27 Rajab dengan melakukan dua perjalanan sekaligus dalam satu malam.

Lalu apa arti dari Isra dan Mi'raj?

Isra diartikan sebagai perjalanan Nabi dari Masjidil Haram, Mekkah, menuju Masjidil Aqsa di Jerusalem. Sedangkan Mi'raj adalah perjalanan Nabi dari bumi ke langit ke tujuh atau Sidratul Muntaha.

Isra Mi'raj termasuk salah satu mukjizat yang dimiliki Nabi Muhammad SAW, makanya ketika Nabi pertama kali menceritakan peristiwa ini, banyak yang tidak percaya dan meragukan kebenarannya. Pasalnya, kejadiannya atas kuasa Allah dan melampaui nalar manusia. Namun saat itu, Abu Bakar As-Shidiqlah orang yang pertama kali mempercayai perjalanan Rasul ini.

Nah, dirangkum dari Muslimhands dan About Islam, berikut 11 hal penting dari peristiwa Isra Miraj yang dialami secara langsung oleh Nabi Muhammad SAW. Simak penjelasannya.

1. Nabi Ditemani Malaikat Jibril dan Menunggangi Buraaq

Dalam proses perjalanannya, Nabi Muhammad hanya ditemani oleh Malaikat Jibril dengan mengendarai Buraaq, hewan berwarna putih, panjang, berbadan besar melebihi keledai dan memiliki sayap. Dikisahkan, Jibril menyuruh nabi untuk menunggangi hewan tersebut dengan tujuan untuk memudahkan perjalanan untuk melewati tingkatan demi tingkatan dari langit pertama hingga langit ke tujuh.

2. Bertemu dengan Nabi Adam di Langit Pertama

Dalam perjalanannya dari Bumi, dengan menunggangi Buraaq, Nabi Muhammad SAW akhirnya sampai di langit pertama dan bertemu dengan manusia sekaligus wali Allah SWT pertama di muka bumi, Nabi Adam AS. Nabi Adam membekali Rasulullah dengan doanya agar selalu diberi kebaikan dalam setiap urusan.

3. Bertemu Nabi Isa dan Nabi Yahya di Langit Kedua

Setelah sampai di langit kedua, Rasulullah bertemu dengan Nabi Isa dan Nabi Yahya. Nabi Isa AS dan Nabi Yahya AS juga memberikan doa kebaikan kepada Rasullulah.

4. Bertemu Nabi Yusuf di Langit Ketiga

Sesampai di langit ketiga, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Yusuf AS yang dikenal sebagai nabi yang memiliki wajah yang sangat tampan. Dalam pertemuan tersebut, Nabi Yusuf AS memberikan sebagian dari ketampanan wajahnya kepada Nabi Muhammad dan juga memberikan doa kebaikan kepada Rasulallah.

5. Bertemu Nabi Idris di Langit Keempat

Nabi Muhammad kemudian melanjutkan perjalanannya ke langit keempat dan bertemu Nabi Idris AS. Pada pertemuan tersebut, Rasulullah juga mendapatkan doa kebaikan dari Nabi Idris.

6. Bertemu Nabi Harun di Langit Kelima

Dalam perjalanan selanjutnya, Nabi Muhammad SAW juga dipertemukan dengan Nabi Harun AS, yaitu nabi yang mendampingi Nabi Musa berdakwah mengajak Raja Firaun, orang yang mengaku Tuhan, dan kaum Bani Israil untuk beriman kepada Allah SWT.

Nabi Harun AS, dikenal sebagai nabi yang memiliki kepandaian berbicara di atas rata-rata dan pandai meyakinkan orang lain. Di langit kelima, Nabi Harun AS juga memberikan doa kebaikan.

7. Bertemu Nabi Musa di Langit Keenam

Di langit keenam, Nabi Muhammad SAW dan Malaikat Jibril bertemu Nabi Musa AS, yaitu nabi yang memiliki jasa besar dalam memerdekakan Bani Israil dari perbudakan dan menuntun mereka menuju jalan kebenaran yaitu jalan Allah. Selama bertemu dengan Nabi Muhammad SAW, Nabi Musa AS menyambutnya dengan penuh keakraban, layaknya kedua sahabat lama yang tidak pernah bertemu. Sebelum Nabi Muhammad pamit meninggalkan langit keenam, Nabi Musa AS melepasnya dengan doa kebaikan.

8. Bertemu Allah di Langit Ketujuh

Setelah melewati langit demi langit, perjalanan akhirnya membawa Nabi sampai ke langit ketujuh. Sebelum dipertemukan dengan Allah SWT, Nabi Muhammad SAW dipertemukan dengan Nabi Ibrahim AS yang mengajak Rasulallah pergi ke Sidratul Muntaha. Nabi Muhammad bertemu dengan Allah SWT untuk menerima perintah wajib shalat. Sidratul Muntaha sendiri merupakan sebuah pohon kehidupan dan merupakan pohon yang menandai akhir dari batas langit ke tujuh.

9. Menerima Perintah Salat

Di hadapan Allah SWT, Rasulullah mendapat perintah salat, yang wajib dilakukan 50 waktu oleh Rasul dan umat-Nya. Setelah menerima perintah tersebut, Rasulullah kembali ke bawah dan bertemu dengan Nabi Musa. Namun, kemudian Nabi Musa AS menyarankan kepada Nabi Muhammad untuk meminta rukhsah atau keringanan kepada Allah SWT. Setelah tiga kali menghadap Allah SWT, Nabi Muhammad akhirnya diberi keringanan oleh Allah SWT untuk melaksanakan salat lima waktu.

Dari perintah ini, kita dapat melihat bukti kemurahan sang Khalik kepada Nabi Muhammad SAW dan umatnya. Kewajiban salat yang awalnya 50 waktu kemudian dipangkas menjadi 5 waktu. Dan hingga hari ini, perintah salat lima waktu dilaksanakan oleh umat muslim seluruh dunia.

10. Peristiwa Penting bagi Umat Islam

Bagi penganut agama Islam, Isra Mi'raj merupakan salah satu peristiwa penting. Sebab, pada peristiwa inilah perintah untuk menunaikan ibadah salat lima waktu turun.

Secara tradisi, perjalanan ini dikaitkan dengan perayaan Lailat Al-mi'raj, sebagai salah satu tanggal terpenting dalam kalender Islam. Umat muslim di sejumlah negara seperti Iran, Pakistan dan Bangladesh turut merayakan Lailat Al-mi'raj.

Di Indonesia sendiri, sebagian golongan umat Islam memperingati Isra dan Mi'raj dengan mengadakan pengajian khusus yang dikaitkan dengan peristiwa ini, biasanya diselenggarakan dengan meriah, dihadiri oleh jamaah dalam skala yang lebih besar dan dilengkapi berbagai jamuan makanan khas dari setiap daerah.

11. Berkiblat ke Masjidil Haram

Salah satu hal penting lainnya dari peristiwa Isra Mi'raj adalah perintah untuk berkiblat ke Masjidil Haram.

Sebagaimana diriwayatkan dalam Al Hadits oleh Imam Bukhari dan Muslim, di mana pada suatu hari, ketika Nabi Muhammad SAW dan para sahabat tengah menunaikan sholat di sebuah masjid di Madinah, Allah SWT menurunkan QS. Al-Baqarah ayat 144 yang memerintahkan umat Islam untuk 'memalingkan wajah' atau berkiblat ke Masjid Al-Haram.

"Sungguh kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjid Al-Haram dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjid Al-Haram itu adalah benar dari tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan." ( QS. Al-Baqarah ayat 144)

Untuk menegaskan perintah tersebut, Allah SWT pun menurunkan QS. Al-Isra ayat 1,

"Maha suci Allah, yang telah memberi jalan hambanya pada suatu malam dari Masjid Al-Haram ke Masjid Al-Aqsha yang telah kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya dia adalah maha mendengar lagi maha melihat." (QS. Al-Isra: 1)

Itulah 11 hal penting dari peristiwa Isra Mi'raj. Semoga bermanfaat dan berkah Isra Mi'raj senantiasa meliputi kita semua.

Eki Rofiq Almujahid