Tinggal bersama di rumah sewaan dengan orang lain bukanlah hal yang mudah. Kadang kala pasti pernah timbul perselisihan antar penghuni satu dan lainnya.
Seorang gadis asal Malaysia mengalami hal tidak menyenangkan dari teman satu rumah sewaan yang berujung urusan dengan kepolisian.
Melansir dari World Of Buzz, Vestene Wong memceritakan di media sosial Facebook-nya tentang kronologi dirinya ditampar teman serumah.
Tamparan dan perkataan kasar diberikan teman serumahnya karena membuat makanan pada pukul 5 pagi hari.
Semua bermula dari rencana untuk pergi mendaki bersama teman-temannya.
"Awalnya saya saat ini tinggal di kamar sewaan dengan 3 teman serumah (teman satu rumah perempuan di lantai dasar, di luar dapur dan 2 teman laki-laki di lantai atas). Pada tanggal 6 Maret, saya berencana pergi mendaki bersama teman-teman. Saya pergi ke dapur untuk menyiapkan makanan pada pukul 5 pagi," tulis Vestene.
Sekitar kurang dari 10 menit, Vestene berada di dapur tiba-tiba teman perempuannya itu menampar wajahnya.
"Teman serumah saya yang tinggal di lantai dasar keluar dari kamarnya dan menampar wajah saya," imbuhnya.
Alasan teman itu menamparnya sebab dia terbangun saat Vestene memasak. Selain menampar, temannya ini juga meneriakinya dengan kata-kata kotor.
Ia pun mempertanyakan alasan Vestene membawa kompor ke ruang tamu untuk memasak. Dia kaget mendengar pertanyaan temannya karena dia pikir itu adalah area umum.
Jadi siapa saja dan kapan saja bisa menggunakan area umum ini.
Vestene telah mengkonfirmasi dua kali kepada pemilik rumah bahwa memang penghuni dipersilakan menggunakan fasilitas rumah sepanjang hari.
Vestene lalu mengancam temannya tersebut akan melaporkan ia ke polisi. Namun temannya ini tidak takut malah akan menuntut balik dirinya karena mempunyai kecemasan.
Vestene selanjutnya membuat laporan atas tindakan kasar yang dilakukan teman serumahnya kepada pihak kepolisian.
Teman serumahnya itu muncul di kantor polisi dengan membawa obat tanpa label yang menyatakan bahwa ia mengalami kegelisahan.
Polisi lalu menanyakan kepada si teman ini tentang kartu yang memverifikasi penyakit mentalnya.
Si teman hanya menjawab bahwa itu adalah kecemasan ringan yang tidak perlu kartu untuk memverifikasi penyakit mentalnya.
Pihak kepolisian meminta agar teman Vestene mengucapkan maaf kepada dirinya.
"Saya bersedia meminta maaf tetapi bagi Anda untuk mengakui permintaan maaf adalah cerita lain. Ya, aku salah tapi dia juga tidak perhatian sama sekali," kata si teman.
"Sejujurnya saya tidak mengakuinya sama sekali dan itu masih salah satu permintaan maaf paling tulus yang pernah saya lakukan," imbuh si teman yang meminta maaf.
Pada akhirnya, Vestene meninggalkan mediasi sebab teman serumahnya menolak untuk mengakui perbuatannya dengan tulus.
Kontributor : Haqia Alfariz Ramadhani
Baca Juga
-
Ganteng Kali Mas Dhimas Prasetyo, Kru Denny Caknan saat Cek Sound Bikin TerDhimas-Dhimas
-
Trend Sound 'Aku Ada Type' di TikTok, Profil Meerqeen Si Aktor Tampan yang Bikin Candu Gegara Konten Swipenya
-
Wanda Hamidah Tiba-Tiba Tulis Surat Terbuka untuk Presiden Jokowi, Ada Apa?
-
Petinggi Dunia Kenakan Batik Dihina saat Jamuan Gala Dinner KTT G20, Netizen Pasang Badan: Ini Pakaian Indonesia
-
Cek Besar Belanjaan Dewi Perssik, Aurel, dan Nagita Slavina di Shopee, Fuji: Wih Borong Abis Ibu-Ibu
Artikel Terkait
News
-
CREAFEST UI 2025: Ajang Kreativitas Siswa SMA/SMK Siap Hadapi Masa Depan
-
Tingkatkan Kepuasan Kerja, Psikologi UNJA Gelar Pelatihan bagiDosen PPPK
-
Bukan Tentang Ayah, Ini Arti Lagu Usher "Daddy's Home" yang Viral di TikTok
-
Saleh Husin Ikut Retret Kadin di Akmil Magelang Sambil Nostalgia 41 Tahun Lalu
-
Intip Keretakan Dunia dalam Pertunjukan Teater Boneka Unknown Territory
Terkini
-
Anime Etoile Blossoming in Paris Tayang Perdana 13 Maret 2026
-
idntt unevermet Ungkap Pertemuan Pertama Penuh Takdir di Lagu You Never Met
-
4 Gentle Brightening Cleanser Ampuh Bikin Wajah Auto Cerah Tanpa Tertarik!
-
Saatnya Dunia Pendidikan Berbenah: Peningkatan Kualitas Bukan Angka Semata
-
Gawang Kecil, Ambisi Besar: Cerita dari Lapangan Futsal