Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Haqia Ramadhani
Ilustrasi daging kurban (Unsplash.com/Kyle Mackie)

Mengutip dari Suara.com, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa menyebutkan ada tiga kelompok yang berhak mendapatkan daging kurban yakni shohibul kurban, tetangga sekitar dan kerabat, dan fakir miskin. Shohibul kurban (orang yang kurban) mendapatkan 1 per 3 daging kurban, tetangga dan kerabat dapat sepertiga bagian, serta fakir miskin dapat jatah 1 per 3 bagian. 

Meskipun aturan sudah jelas mengenai siapa saja orang yang berhak menerima daging kurban tetapi masih ada saja yang curang. Baru-baru ini seorang anak yatim piatu mengirimkan curahan hatinya ke akun Twitter SeputarTetangga. 

Anak yatim piatu tersebut tidak mendapatkan bagian daging kurban karena diambil oleh seorang tetangga. Dia bercerita semenjak orangtuanya meninggal dunia tidak mendapatkan daging kurban.

Padahal, sebelumnya selalu mendapatkan daging kurban. Dia berpikir positif mungkin bukan rejekinya mendapatkan daging kurban.

Begitu pun dengan Iduladha kali ini juga demikian tidak mendapatkan daging kurban. Ternyata ada alasan mengejutkan anak yatim piatu itu tidak mendapatkan daging kurban. 

Ada seorang tetangga sebut saja A, pagi tadi bertanya kepadanya, "Daging kurbanmu dimasak apa nih?" Dia dengan jujur menjawab jika tidak mendapatkan daging kurban. 

Si A mengatakan apabila dia sebenarnya dapat daging kurban karena masuk list penerima. 

"Eh Si A bilang kalau aku itu dapat daging soalnya namaku ada di list penerima, terus dia bilang kalau daging aku dibawain Pak RT karena rumahku sebelahan. Ya Allah pantas saja daging aku enggak sampai ke aku," cerita anak yatim piatu tersebut seperti dikutip oleh Yoursay.id, Kamis (14/7/2022).

Jatah Anak Yatim Piatu Diambil Pak RT

Curhatan seorang anak yatim piatu (Twitter/ SeputarTetangga)

Dia menuturkan bahwa hubungannya dengan Pak RT memang kurang baik sebab pernah ada konflik. Jadi, atap rumah anak yatim piatu ini pernah jebol karena pohon mangga milik Pak RT. 

Bukan hanya itu saja konfliknya, anak yatim piatu itu pernah dikirimi parcel lebaran oleh saudaranya. Namun, dia baru mengetahui apabila dapat parcel 1 minggu setelahnya. 

Rupanya, parcel dari saudara tersebut diambil Pak RT saat dia tidak di rumah. 

"Itu diambil karena aku enggak ada di rumah dan rumah kita memang bersebelahan," ungkapnya. 

Curhatan anak yatim piatu ini bikin warganet kesal sendiri dengan sikap Pak RT yang dinilai jahat. 

"Dzalim banget deh Pak RTnya," cuit seorang warganet. 

"Jahat banget Pak RTnya," imbuh yang lain.

"Pak RTnya cabut saja jabatannya enggak amanah banget," ujar lainnya.

"Astaga, ini jangan bilang endingnya bakalan kayak sinetron Indosiar itu. Aduhh serem," timpal warganet yang lain.

Haqia Ramadhani