Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Qomariah Dianti
Guru dan siswi SMP di Jepang auto pasang badan saat ada siswi berhijab yang pingsan (Instagram/@unikinfo_id)

Guru dan siswi SMP di Jepang ini sukses mencuri perhatian lewat aksi yang mereka lakukan ketika berusaha menutupi seorang siswi berhijab yang mendadak pingsan saat festival olahraga sekolah.

Video yang berasal dari akun Instagram @tamu.lj itu lantas dibagikan ulang oleh akun Instagram @unikinfo_id pada Senin (19/6/2023).

Mulanya, siswi berhijab asal Indonesia bernama Ria tersebut terlihat ikut berpartisipasi dalam lomba lompat tali bersama teman-temannya yang lain.

Di tengah perlombaan, Ria tampak kelelahan sebelum akhirnya diajak menepi oleh wali kelasnya. Ria yang sudah tidak kuat lagi pun kemudian jatuh terduduk ke tanah.

Tak berselang lama, para guru dan siswi secara kompak langsung membentuk barisan yang mengelilingi tempat Ria pingsan tadi. Hal ini dimaksudkan agar aurat Ria tidak terlihat saat hijabnya harus dibuka untuk penanganan sementara.

Melihat hal tersebut, sang perekam video yang sekaligus merupakan orangtua dari Ria mengaku begitu terharu dengan toleransi yang dimiliki oleh para guru dan siswi. Meski menjadi minoritas, guru dan siswi di sekolah tersebut begitu menghargai Ria.

"Hari ini baru pertama kali saya melihat toleransi orang Jepang yang mengharukan terhadap Islam. Hari ini adalah hari festival olahraga di sekolah SMP, anak kami Ria sekolah pakai hijab dan guru-gurunya pun tau kalau Ria nggak mau dibuka hijabnya," tulis orangtua Ria sebagai keterangan dalam video.

"Hari ini cuaca panas dan ketika perlombaan lompat tali Ria terkapar dan di sini para guru harus buka hijab supaya udara masuk, tapi tindakan guru dan siswi yang bikin saya terharu," lanjutnya.

Usai video ini beredar, netizen pun berbondong-bondong memberikan beragam pujian pada guru dan siswi SMP di Jepang tersebut.

"Padahal di Jepang mereka tidak beragama, tapi toleransi tinggi sekali," kata seorang netizen.

"Mereka yang tidak saudara dalam iman, adalah saudara dalam kemanusiaan," ungkap yang lain.

"Ikut terharu juga. Semoga anak-anak di sekitar kita juga menjunjung tinggi toleransi, peka dan peduli sesama, dengan begitu kerukunan akan terjaga. Salut banget," imbuh lainnya.

Qomariah Dianti