Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | raysa zahra
Marita Sani keluhkan sulitnya ujian praktik SIM pada Kapolri (TikTok/seaghost0777)

Gara-gara anaknya 13 kali gagal ujian, seorang emak asal Kebomas Gresik layangkan protes dan meminta Kapolri menerbitkan aturan pelaksanaan ujian praktik SIM agar tidak menyulitkan.

Terlebih Kapolri pernah melontarkan komentar sulitnya ujian SIM hingga menyebut lulus nanti bisa-bisa bakal jadi pemain sirkus. Informasi selengkapnya simak artikel ini hingga akhir.

Marita Sani, warga perumahan Graha Bunder Asri Gresik Jawa Timur, menumpahkan kekesalannya setelah sang anak sudah 13 kali dinyatakan tidak lolos ujian untuk mendapat Surat Izin Mengemudi (SIM).

"Tadi itu saya mau mengantar anak saya, mengawal anak saya, kenapa sampai 13 kali kok nggak lulus, ternyata himbauan dari Pak Kapolri kemarin tidak diberlakukan," bunyi ungkapan protes Marita Sani, mengutip dari akun TikTok @seaghost0777 pada Jumat (4/8/2023).

Marita memprotes sulitnya praktik ujian SIM yang membuat anaknya dinyatakan tidak lulus sebanyak 13 kali. Marita pun meminta Kapolri untuk segera menerbitkan aturan yang jelas terkait pelaksanaan ujian SIM.

"Peraturan Kapolri harus jelas, ada dasar hukumnya, tidak sekadar imbauan. Supaya anak buah jajaran bapak itu mengikuti instruksi bapak secara paten. Ada dasar hukumnya. Kalau sekadar Bapak kasih imbauan tidak mempersulit, ya percuma, Pak," kata Marita Sani.

Sebelumnya dalam acara wisuda Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian 2023 beberapa waktu lalu, Kapolri pernah meminta agar ujian SIM dievaluasi karena dirasa menyulitkan. Kapolri bahkan menyentil saking sulitnya ujian SIM, lulusnya bisa menjadi pemain sirkus.

Video ungkapan protes Marita Sani itu pun viral di jagat maya dan mendapatkan dukungan dari warganet. Banyak yang sependapat dan berharap agar keluhan yang disampaikan Marita mendapat perhatian dari pihak Kapolri.

"Mudah-mudahan didengar Kapolri, mari bantu viralkan demi kepentingan kita semua," komentar seorang warganet.

"Semoga Kapolri mendengar dan melihat tayangan ini dan setiap himbauan harus diikuti dengan Perpu agar ada dasar hukum itu kata anggota polri seperti kata ibu," imbuh warganet menanggapi.

"Mantab bu. Tetap suarakan kebenaran walaupun itu pahit," pungkas lainnya.

"Masya Allah penjelasan dan pemaparannya sangat positif, semoga Bapak Kapolri mendengar keluhan masyarakat dan dengan kejadian ini rakyat makin pintar," komentar lainnya.

raysa zahra