Kasus kopi sianida yang menewaskan Wayan Mirna Salihin dengan tersangka Jessica Wongso tengah mendapat sorotan kembali. Pernyataan beberapa orang yang terkait dengan kasus ini menjadi perbincangan publik.
Dokter Djaja Surya Atmadja menyatakan bahwa sianida digunakan dalam proses fumigasi kapal. Bahan kimia ini mudah didapatkan oleh mereka yang berhubungan dengan kapal misalnya nelayan atau penangkap ikan.
“Jadi sianida itu banyak dipakai untuk fumigasi, fumigasi kapal itu pasti punya sianida. Kalau kamu nelayan, tukang nangkep ikan, mereka beli ke toko kimia, ‘Pak mau beli *sensor* pak. Dikasih,” ungkap dr. Djaja dalam tayangan kanal YouTube dokter Richard Lee dikutip pada Minggu (8/10/2023).
Publik lantas menghubung-hubungkan pernyataan dokter forensik ini dengan pengakuan Edi Darmawan Salihin yang hobi memancing. Hal itu disampaikan ayah Mirna ketika berbincang dengan Karni Ilyas tentang kapal.
“Dia tanya hobi saya apa. Saya bilang, saya demen mancing. Kapal saya tapi sudah saya jual, kapal besar gitu. Biayain tu kapal, dipake kaga. Udah nembah aja dipilih, gitu,” kata ayah Mirna kepada Karni Ilyas dalam acara TV One.
“Waktu itu saya ajak ke Pantai Mutiara, mau sewa kapal, ditawarin yang paling murahnya 35 juta. Karena sekali berangkat, 5 ton itu solar. Saya punya titik spot-nya. Kalau dibilang tikang mancing aja. Tanya saya, se-Jakarta tau, Edi cacing paling jago mancing,” terangnya.
BACA JUGA: Kesaksian dr Djaja: Kematian Mirna Bukan karena Sianida, Ini Sebabnya
Menilik dari akun TikTok @crimecase2 yang membagikan dua video pernyataan dari dr Djaja dan ayah Mirna memancing komentar netizen.
"Nah kan pas banget, dr Djaja jelasin apa, nah bapaknya omongin soal kapal sama mancing ikan. Hmm...semoga kebenaran segera terungkap," komentar netizen.
"Cocoklogi yang sangat ciamik," ujar yang lain.
"Untung videonya yang tayang podcasst dr Richard dulu," tanggapan lainnya.
Cek berita dan artikel yang lain di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Bicara Luka Memang Tidak Mudah dalam Film Mungkin Kita Perlu Waktu
-
Benteng Tolukko, Kini Jadi Objek Wisata Sejarah di Ternate
-
KISS OF LIFE Batal Tampil di KCON LA 2025, Imbas Isu Apropriasi Budaya
-
Dari Pop ke Dangdut: Transformasi Epik Anya Geraldine di Film Mendadak Dangdut!
-
Ngajar di Negeri Orang, Pulang Cuma Jadi Wacana: Dilema Dosen Diaspora
Artikel Terkait
News
-
Antusiasme Hangat untuk Musikal Untuk Perempuan: Tiga Pertunjukan Sold Out, Ratusan Hati Tersentuh
-
Haru! Pelepasan Siswa Kelas XII SMAN 1 Kalidawir Berjalan Khidmat
-
Kemenag Karanganyar Borong Juara dalam Ajang Penyuluh Agama Islam Award Jateng 2025
-
Bekali Dosen dengan Pelatihan AI, SCU Perkuat Literasi Digital dan Riset di Era Kecerdasan Buatan
-
Mahasiswa Psikologi UNJA Tanggapi Darurat Pelecehan Seksual Lewat MindTalks
Terkini
-
Bicara Luka Memang Tidak Mudah dalam Film Mungkin Kita Perlu Waktu
-
Benteng Tolukko, Kini Jadi Objek Wisata Sejarah di Ternate
-
KISS OF LIFE Batal Tampil di KCON LA 2025, Imbas Isu Apropriasi Budaya
-
Dari Pop ke Dangdut: Transformasi Epik Anya Geraldine di Film Mendadak Dangdut!
-
Ngajar di Negeri Orang, Pulang Cuma Jadi Wacana: Dilema Dosen Diaspora