Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Zaffar Nur Hakim
Prabowo Subianto dan Anies Baswedan saling menanggapI pernyataan satu sama lain (Youtube/KPU RI)

Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 yakni Prabowo Subianto panas berdebat dengan capres nomor urut 1, Anies Baswedan. Berbicara mengenai kualitas demokrasi indonesia saat ini, adu pikiran dan mengungkit kejadian masa lalu jadi bahan perdebatan yang sangat emosional. Prabowo tidak setuju dengan pernyataan Anir yang menilai demokrasi di Indonesia masih tergolong rendah.

Perdebatan sengit tersebut terjadi pada saat acara Debat Calon Presiden 2024 yang diselenggarakan oleh KPU dan bertempat di Kantor KPU Pusat, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa, 12 Desember 2023 dan disiarkan secara streaming melalui Youtube KPU RI.

BACA JUGA: Ketentuan Baru SNBP 2024, Camaba Sudah Tahu Belum?

Pada sesi memberikan jawaban  yang memiliki sub tema tentang penguatan demokrasi dengan pertanyaan rendahnya kepercayaan publik terhadap partai politik di Indonesia. Dalam hal ini Anies menyatakan bahwa proses demokrasi belakangan ini memiliki tingkat kepercayaan yang rendah oleh publik.

Saya rasa lebih dari sekedar partai politik, rakyat tidak percaya kepada proses demokrasi yang sekarang terjadi. Itu jauh lebih luas dari sekedar partai politik,” ungkap pernyataan Anies.

Anies juga menyebutkan bahwa ketika berbicara demokrasi, minimal ada tiga hal yaitu kebebasan berbicara, adanya oposisi yang bebas mengkritik pemerintah dan menjadi penyeimbang pemerintah, serta adanya proses pemilu yang netral, transparan, jujur, dan adil.

Mendengar pernyataan tersebut, Prabowo langsung menanggapi dengan tegas bahwa Anies sangat berlebihan menilai sistem demokrasi Indonesia.  jika demokrasi di Indonesia sangat rendah, maka Anies Baswedan tidak akan menjadi Gubernur DKI Jakarta pada periode lalu.

BACA JUGA: Komplain Subsidi Tepat di MyPertamina, Warga: Respons Jangan Pakai Template!

Mas Anies dipilih menjadi gubernur DKI menghadapi pemerintah yang berkuasa, saya yang mengusung bapak. Kalau demokrasi kita tidak berjalan, tidak mungkin anda menjadi gubernur. Kalau Jokowi diktator, anda tidak mungkin jadi gubernur,”  ujar Prabowo saat menanggapi pernyataan Anies Baswedan terkait penilaian demokrasi Indonesia.

Prabowo lantas mengungkit kembali kejadian mengenai pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017 lalu. Pada saat itu, nama Anies Baswedan diusung oleh Prabowo sendiri untuk menjadi gubernur DKI Jakarta.

Tak hanya sampai disitu, Anies juga langsung menanggapi pertanyaan tersebut dengan sangat tenang dan lugas yang tertuju tepat untuk Prabowo Subianto.

Ketika proses pengambilan keputusan itu dilakukan, bila ada oposisi, maka selalu ada pandangan, perspektif berbeda yang membuat masyarakat bisa menilai. Karena itu oposisi penting dan sama-sama terhormat. Sayangnya, tidak semua orang tahan untuk berada menjadi oposisi,” ungkap Anies.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Zaffar Nur Hakim