Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Rion Nofrianda
Foto bersama pemateri dan peserta pelatihan pelayanan prima Polda Jambi (dok.pribadi/Rion Nofrianda)

Pelayanan prima menjadi kunci penting dalam membangun hubungan yang harmonis antara institusi publik dan masyarakat. Untuk mendukung peningkatan pelayanan ini, Polda Jambi mengundang Fadzlul, S.Psi., M.Psi., Psikolog, seorang dosen sekaligus praktisi psikologi dari Universitas Jambi, sebagai narasumber dalam pelatihan yang diadakan pada Kamis, (14/11/2024). Acara ini berlangsung atas rekomendasi Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Wilayah Jambi, dengan peserta utama dari jajaran kepolisian Polda Jambi.

Fadzlul dikenal tidak hanya sebagai dosen Psikologi UNJA, tetapi juga sebagai praktisi yang berpengalaman di bidang psikologi terapan. Selain menjadi asesor, ia juga tercatat sebagai Ketua Program Studi (Kaprodi) pertama di Psikologi UNJA, yang menjadikannya figur penting dalam pengembangan ilmu psikologi di Jambi. Dengan pengalaman akademik dan praktis yang luas, Fadzlul memberikan materi yang relevan dan aplikatif untuk meningkatkan kualitas pelayanan institusi.

"Jangan pernah lupa bahwa ukuran sukses Anda adalah juga bagaimana Anda memperlakukan orang lain, keluarga Anda, teman-teman Anda, rekan kerja Anda, dan bahkan orang-orang asing yang Anda jumpai di jalan", ungkap Fadzlul. 

Selama sesi pelatihan, Fadzlul menjelaskan bahwa pelayanan prima bukan sekadar memenuhi kebutuhan pelanggan, tetapi juga menunjukkan penghargaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Menurutnya, pelayanan prima di institusi seperti kepolisian berfungsi untuk membangun kepercayaan publik yang kuat.

Ia menjabarkan lima prinsip utama dalam pelayanan prima yaitu 1) petugas diharapkan dapat mendengarkan kebutuhan masyarakat dengan empati, memahami masalah mereka, dan memberikan solusi yang sesuai. 2) Institusi perlu memiliki visi yang jelas tentang pelayanan prima serta strategi implementasi yang konkret. 3) Penting untuk menetapkan standar layanan yang jelas dan secara berkala mengukur kinerja petugas untuk memastikan pencapaian standar tersebut. 4) Pemilihan petugas yang kompeten harus disertai dengan pelatihan yang berkelanjutan dan pemberian kewenangan untuk mengambil keputusan sesuai kebutuhan pelayanan. 5) Menghargai kontribusi petugas melalui penghargaan atau apresiasi dapat meningkatkan motivasi dan konsistensi dalam memberikan layanan terbaik.

Fadzlul juga membahas tantangan yang sering dihadapi dalam upaya menerapkan pelayanan prima, seperti kurangnya pemahaman akan kebutuhan masyarakat, komunikasi yang tidak efektif, dan tekanan kerja yang tinggi. Ia menegaskan bahwa pelayanan yang buruk tidak hanya merugikan citra institusi, tetapi juga dapat menimbulkan ketidakpuasan yang meluas di kalangan masyarakat.

“Pelayanan yang baik menciptakan kepercayaan, sementara pelayanan yang buruk dapat merusaknya hanya dalam sekejap,” ujarnya.

Pelatihan ini berlangsung interaktif dengan banyaknya pertanyaan dari peserta. Salah satu pertanyaan menarik diajukan oleh seorang anggota kepolisian yang bertugas di lapangan, terkait cara menjaga konsistensi pelayanan di tengah tekanan pekerjaan yang tinggi.

"Konsistensi pelayanan harus dimulai dari kesadaran setiap individu. Ketika kita memahami bahwa pelayanan bukan sekadar tugas, tetapi juga wujud dari nilai-nilai integritas, maka kita akan lebih mudah menjadikannya kebiasaan. Selain itu, lembaga harus mendukung kesejahteraan mental petugas dan menyediakan pelatihan berkelanjutan", tambah Fadzlul. 

Peserta lain menanyakan tentang cara mengukur keberhasilan pelayanan prima. Fadzlul menjelaskan bahwa institusi perlu menggunakan indikator yang jelas, seperti survei kepuasan pelanggan, tingkat pengaduan, dan penghargaan dari masyarakat.

Sesi pelatihan ini diakhiri dengan pesan motivasi dari Fadzlul agar setiap peserta terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik. Ia menekankan bahwa pelayanan prima tidak hanya menjadi tugas institusi, tetapi juga merupakan bentuk kontribusi pribadi untuk menciptakan lingkungan masyarakat yang lebih baik.

Dengan pelatihan ini, diharapkan langkah-langkah peningkatan pelayanan prima di Polda Jambi dapat diterapkan secara konsisten, menjadikan institusi kepolisian semakin profesional dan mampu memenuhi harapan masyarakat. Fadzlul pun berharap, semangat pelayanan prima ini dapat menginspirasi semua pihak, baik di lingkungan kepolisian maupun masyarakat luas.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Rion Nofrianda