Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Rizky Pratama Riyanto
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5): Film Pendek Rèveil of Heal dengan Tema "Gaya Hidup Berkelanjutan".

Rèveil of Heal merupakan sebuah film pendek yang diproduksi oleh kelompok 2 fase F1 dengan nama grup 'Bluetide Production' untuk memenuhi sebuah Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema Gaya Hidup Berkelanjutan telah dipublikasikan sejak Jumat (29/11/24).

Film pendek ini diberi judul "Rèveil of Heal" yang merupakan suatu penggabungan dari dua kata yaitu Rèveil dan Heal yang mengandung makna bangkit atau terbangun dengan penyembuhan, maka dapat dilambangkan sebagai suatu pemulihan dan kebangkitan dari kesulitan atau kegelapan seseorang untuk menuju kesembuhan. 

Rèveil berasal dari bahasa Prancis yang memiliki makna bangkit atau terbangun. Sedangkan Heal berasal dari bahasa Inggris yang berarti penyembuhan atau pemulihan dalam konteks fisik, emosional, dan mental. Proses penyembuhan ini mencakup perbaikan dari luka, penyakit, trauma, atau penderitaan untuk kembali ke keadaan yang lebih baik. 

Pemeran film Rèveil of Heal di antaranya adalah Najwa Asri Azzahra sebagai Keyra Reisheelia, dikenal sebagai orang yang sangat jorok dimana dirinya merasa dalam keterpurukan, ia terkena penyakit gangguan mental yakni Hoarding Disorder. Siti Rafal Kasyfiyah sebagai Sheyra Anasera yang memiliki rasa empati kepada Key untuk dapat mengubah hidupnya menjadi lebih baik.

Sedangkan teman-temannya, Gwennisha Adipati yang diperankan oleh Rafifah Nurussalamah dan Libna Attalia yang dilakoni oleh Talitha Nava Libna Putri, mereka merasa bahwa tidak perlu membantu orang seperti Key, karena ia pun tak meminta bantuan. Tetapi, pada akhirnya mereka ikut membantu secara perlahan karena ajakan Sera. 

Karya film tersebut mengangkat tema yang sesuai pada P5 kali ini yaitu Gaya Hidup Berkelanjutan dengan topik Edukasi Selamatkan Bumi Melalui Media Sosial sehingga alur film ini merupakan lanjutan dari sebuah kisah film "Semu Membiru" yang dibuat sebelumnya ketika Keyra mengidap penyakit Skizofrenia. 

Film ini telah dipublikasikan melalui kanal YouTube dengan durasi 10 menit 1 detik. Pembuatan karya ini pun melibatkan 11 orang hingga masa pascaproduksi dengan nama siswa sebagai berikut beserta dengan tugas masing-masing:

  1. Rizky Pratama Riyanto (Produser, sutradara, dan pengatur warna)
  2. Aurelia Putri Kaila (Penulis naskah, pengawas naskah, dan editor) 
  3. Najwa Asri Azzahra (Penulis dan pengawas naskah)
  4. Clarisa Liana Setiawan (Penata kamera)
  5. Kenzia Putri Erchadia (Operator kamera, penarik fokus, dan penata lampu)
  6. Muhammad Tubagus Adrian (Perekam suara dan penata lampu)
  7. Salsabila Aulia Azmi (Ahli properti, penata artistik, dan penata lampu)
  8. Siti Rafal Kasyfiyah (Perancang produksi)
  9. Indri Pebriani (Ahli properti dan penata artistik)
  10. Talitha Nava Libna Putri (Penata busana)
  11. Rafifah Nurussalamah (Penata rias)

Ringkasan atau gambaran umum dari cerita film ini adalah terdapat seorang remaja yang kehilangan semangat hidup dan mengabaikan dirinya hingga berhenti sekolah. Teman-temannya yang khawatir mengunjungi Key dan terkejut melihat kondisinya yang memprihatinkan.

Sera, dengan empati berusaha membantu Key bangkit meski awalnya Key menolak dan membantah. Namun, kesabaran Sera perlahan-lahan mulai menyentuh hati Key, membawanya pada sebuah momen yang dapat mengubah segalanya. 

Selain itu, film Rèveil of Heal juga menyimpan pesan moral yang mendalam terkait pentingnya empati atau peduli terhadap orang lain, tidak mudah menyerah dalam membantu teman, mengubah diri memerlukan proses yang berkelanjutan, keberanian yang tinggi untuk menghadapi suatu masalah, pentingnya dukungan teman dalam proses pemulihan, dan kesadaran diri merupakan langkah awal menuju perubahan.

Dewi Apriani, M.Pd., selaku wali kelas fase F1 sekaligus menjadi fasilitator P5 yang mengawasi dan mendengarkan pendapat serta saran dari siswa mengenai projek ini. Dimulai dari membuat rancangan bisnis, laporan kegiatan, dan mendekorasi kelas untuk panen karya mendatang. 

"Film ini menginspirasi kita untuk hidup bersih, meskipun cerita dalam film ini menggambarkan seorang tokoh yang mengalami gangguan mental yaitu Hoarding Disorder sehingga membuat penderita kesulitan menjaga kebersihan. Bisa jadi, orang-orang di sekitar kita yang tampak kesulitan menjaga kebersihan juga sedang menghadapi tantangan serupa yang mungkin belum kita ketahui" ujar Lilis Yani Sugiati, S.Pd., M.Pd., Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, ketika panen karya berlangsung sambil tersenyum dan bercanda bersama para siswa.

Begitu juga dengan Kepala SMA Negeri 1 Purwakarta, Dra. Hj. Titin Kuraesin, M.Pd., yang mengingatkan betapa pentingnya mengelola sampah menggunakan langkah 3R yaitu Reduce, Reuse, dan Recycle demi masa depan bumi yang indah tanpa sampah, khususnya sampah plastik.

Oleh karena itu, dengan tema P5 kali ini diharapkan siswa dapat menyebarluaskan konten positif dan melakukan praktiknya dengan mengedukasi masyarakat dalam memulai gaya hidup berkelanjutan.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Rizky Pratama Riyanto