Perjalanan dari kota Purwakarta hingga ke Malang menghabiskan waktu selama 17 jam lebih menyusuri Tol Trans Jawa pada Minggu (12/1/2025) bersama Agasthya Veintisia yakni Angkatan 26 dengan 313 siswa dari fase F1 - F12 SMA Negeri 1 Purwakarta.
Pada pukul 01.00 WIB dini hari sudah transit di tempat Lava Hill Resort. Siswa bisa memulai bersiap-siap untuk menggunakan transportasi mobil Jeep sehingga bisa memulai perjalanan ke puncak agar dapat melihat sunrise di pagi hari.
Perjalanan ini ternyata tidaklah mudah, beberapa siswa ada yang merasa mual dan pusing ketika menggunakan Jeep di jalur yang mendaki dan berbelok-belok.
Apalagi berangkat sekitar pukul 02.00 WIB - 03.00 WIB dengan hawa yang sangat dingin dengan rata-rata menyentuh 12 derajat celsius dan merasakan kantuk berat.
Tak hanya itu saja, setelah sampai disana dan diantar menggunakan mobil Jeep tentu masih menempuh perjalanan panjang menuju titik kumpul.
Di sana siswa harus berjalan kaki dengan jarak 4 km, tetapi bisa menggunakan jasa ojek dengan harga Rp20.000 per orang atau Rp50.000 untuk dua penumpang bila tidak kuat berjalan kaki.
Ketika siswa sudah berada di titik kumpul yang diberitahukan sebelumnya pada pukul 04.00 WIB - 05.00 WIB, terlihat matahari mulai terbit disertai dengan pemandangan Gunung Bromo dan sekitarnya. Mereka juga menghabiskan waktu disana untuk dapat memotret pemandangan dan kenangan bersama.
Beberapa jam kemudian pun siswa mulai kembali pulang menggunakan Jeep dan bepergian ke tempat yang berbeda yakni Pasir Berbisik dan Gunung Widodaren. Seluruh siswa diharapkan dapat berkumpul di sini untuk dapat membuat video gerakan jargon satu angkatan.
Kegiatan di Gunung Widodaren berakhir dan seluruh rombongan diarahkan kembali ke basecamp Lava Hill Resort untuk sarapan bersama.
Setelah itu, siswa diberi waktu bebas untuk bersih-bersih dan beristirahat sebelum perjalanan pulang dimulai, sementara yang lain mengobrol santai dengan teman-teman mereka.
Pada sore harinya, rombongan kembali ke bus untuk perjalanan pulang ke Malang. Sepanjang perjalanan, suasana di dalam bus dipenuhi dengan tawa dan cerita seru tentang pengalaman mereka.
Meskipun lelah, seluruh siswa merasa puas dengan perjalanan ini yang tentu bukan hanya memberikan pengalaman baru tetapi juga mempererat kebersamaan.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Antara Amarah dan Harapan: Bagaimana DPR Seharusnya Merespons Demonstrasi?
-
Kereta Api Bebas Rokok: Menjaga Kesehatan atau Mengurangi Kebebasan?
-
Hargai Karya Siswa: Pentingnya Etika Mengelola Konten Digital di Sekolah
-
Fotografer Belum Bisa Buat Video, Tapi Videografer Jago Motret: Mengapa?
-
Purwakarta Run 5K 2025: Ribuan Pelari Padati Jalanan dan Alun-Alun Kota
Artikel Terkait
-
Panitia Angkatan 26: Siap Sukseskan Studi Kampus Bersama Agasthya Veintisia
-
Menuju Studi Kampus, SMA Negeri 1 Purwakarta Gelar Musyawarah Akbar
-
Diceraikan Sepihak Stellantis, DAS Indonesia Motor Curhat Tak Bisa Lagi Jual Jeep di Indonesia
-
Liburan Akhir Tahun ke Bromo? Catat! Ada Penutupan saat Wulan Kapitu
-
Seru! Begini Suasana Pembagian Rapor di SMA Negeri 1 Purwakarta
News
-
Ijazah SMA Gibran Dipersoalkan: Siapa Subhan Palal yang Berani Gugat Wakil Presiden?
-
PBB Ingatkan: Meski Ada La Nina, Krisis Iklim Tak Bisa Dibendung Tanpa Aksi Manusia
-
Mau Kerja di Lingkungan Istana? Wantimpres Buka Lowongan, Lulusan SMA Bisa Daftar!
-
Nadiem Makarim Jadi Tersangka Korupsi Chromebook, Negara Rugi Rp1,98 T
-
Harta Tembus Rp1 Triliun, Nadiem Makarim Kini Tersangka Korupsi dan Langsung Ditahan Kejagung
Terkini
-
Daily Outfit Kang Mi Na: 4 Padu Padan Gaya Chic yang Catchy Abis!
-
Kala Film The Conjuring: Last Rites, Mengemas Lebih Dalam Arti Kehilangan
-
ASI Itu Bodyguard, Vaksin Itu Sniper: Kenapa Bayi Butuh Dua-duanya, Bukan Cuma Salah Satunya!
-
5 Pasangan Rival Anime Paling Ikonik yang Awalnya Sahabat, Siapa Saja?
-
Ruang Publik yang Terkolonisasi: Literasi, Media, dan Pertarungan Wacana