Pelaksanaan kegiatan studi kampus bagi siswa fase F di SMA Negeri 1 Purwakarta akan diadakan selama lima hari berturut-turut pada Minggu (12/01/25) hingga Kamis (16/01/25). Adanya kegiatan ini ditujukan untuk dapat mengenal kampus lebih dekat guna memotivasi siswa dalam menggapai cita-cita.
Seluruh panitia telah melakukan rapat dan musyawarah akbar bersama siswa dan orang tua mengenai kegiatan yang akan diselenggarakan sejak bulan November lalu. Selain itu, pendiri travel agent dari Burangrang Tour & Travel juga didatangkan oleh panitia untuk mempermudah pihak sekolah dan orang tua siswa dapat menyampaikan saran dan pendapatnya dalam rapat.
Panitia yang berjumlah 19 orang tersebut memiliki tugas masing-masing yang di antaranya menjabat sebagai ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, koordinator lapangan, acara, publikasi dokumentasi dan desain, serta humas. Mereka bekerja sama dan berkolaborasi antara satu sama lain demi kelancaran acara ini dengan baik.
"Studi kampus bertujuan untuk memberikan gambaran nyata kepada kita semua tentang suasana perkuliahan di universitas yang akan kita kunjungi. Tentu ini adalah kesempatan bagi kita untuk dapat belajar, bertanya, dan mencari inspirasi untuk menentukan langkah kita setelah lulus SMA," ucap Muhamad, Ketua Panitia Studi Kampus Angkatan 26.
Dalam rapat panitia pun telah menentukan nama angkatan untuk pembuatan media sosial dan acara. Penetapan nama tersebut telah membuahkan hasil yaitu Agasthya Veintisia yang berarti pelindung suci untuk Angkatan 26. Dengan gerakan jargon "Feel free like a magic (Tring tring tring)" dan bertema Magic, hal tersebut sesuai dengan elemen desain yang berada di Instagram @agasthyaveintisia.
Perjalanan studi kampus menuju Universitas Brawijaya di Malang dan Akademi Angkatan Udara (AAU) di Yogyakarta diikuti oleh 313 siswa dan didampingi oleh 25 guru menggunakan tujuh armada Bus Jackal Holidays. Hotel yang menjadi tempat beristirahat selama perjalanan yaitu Ibis Styles Malang dan Prima Sr. Ada pula tujuan destinasi wisata yang dijelajahi yaitu Gunung Bromo, Obelix Sea View, Tebing Breksi, Malioboro, dan lain sebagainya.
Harapan besar disampaikan oleh panitia dan guru pendamping agar kegiatan studi kampus ini dapat memberikan dampak positif terhadap motivasi belajar siswa dan mendorong mereka untuk lebih giat mengejar cita-cita, baik di bidang akademik maupun non-akademik. Sebagai penutup, kegiatan ini diharapkan dapat mempererat tali persaudaraan antar siswa serta memperluas wawasan mereka dalam memilih masa depan yang cerah.
Baca Juga
-
Antara Amarah dan Harapan: Bagaimana DPR Seharusnya Merespons Demonstrasi?
-
Kereta Api Bebas Rokok: Menjaga Kesehatan atau Mengurangi Kebebasan?
-
Hargai Karya Siswa: Pentingnya Etika Mengelola Konten Digital di Sekolah
-
Fotografer Belum Bisa Buat Video, Tapi Videografer Jago Motret: Mengapa?
-
Purwakarta Run 5K 2025: Ribuan Pelari Padati Jalanan dan Alun-Alun Kota
Artikel Terkait
-
Cuma 11 Kampus! Ini Daftar Universitas dengan Jurusan Fisioterapi di Indonesia
-
Budaya Labelisasi di Kampus: Merusak Relasi, Menghancurkan Niat Baik
-
Jangan Salah Pilih! Cek Peringkat 10 Kampus Terbaik di Indonesia Sebelum Daftar
-
Apa Itu IISMA? Diisukan Terancam Bubar di Tengah Carut Marut Kampus Merdeka
-
Menuju Studi Kampus, SMA Negeri 1 Purwakarta Gelar Musyawarah Akbar
News
-
Ijazah SMA Gibran Dipersoalkan: Siapa Subhan Palal yang Berani Gugat Wakil Presiden?
-
PBB Ingatkan: Meski Ada La Nina, Krisis Iklim Tak Bisa Dibendung Tanpa Aksi Manusia
-
Mau Kerja di Lingkungan Istana? Wantimpres Buka Lowongan, Lulusan SMA Bisa Daftar!
-
Nadiem Makarim Jadi Tersangka Korupsi Chromebook, Negara Rugi Rp1,98 T
-
Harta Tembus Rp1 Triliun, Nadiem Makarim Kini Tersangka Korupsi dan Langsung Ditahan Kejagung
Terkini
-
Daily Outfit Kang Mi Na: 4 Padu Padan Gaya Chic yang Catchy Abis!
-
Kala Film The Conjuring: Last Rites, Mengemas Lebih Dalam Arti Kehilangan
-
ASI Itu Bodyguard, Vaksin Itu Sniper: Kenapa Bayi Butuh Dua-duanya, Bukan Cuma Salah Satunya!
-
5 Pasangan Rival Anime Paling Ikonik yang Awalnya Sahabat, Siapa Saja?
-
Ruang Publik yang Terkolonisasi: Literasi, Media, dan Pertarungan Wacana