Semasa SMP dulu, aku gemar sekali membaca buku lantas menjadi tukang cerita kepada kawan-kawan yang nggak sehobi.
Nggak hanya kawan sekelas saja, bahkan yang beda kelas juga kadang mengejarku demi mendengar lanjutan ceritanya, haha. Salah satu buku yang menjadi sumber cerita adalah novel berjudul Companions of the Night.
Identitas Buku
Judul Asli: Companions of the Night
Judul Terjemahan: Sahabat-Sahabat Malam
Penulis: Vivian Valde Vende
Genre: Fantasi, Thriller, Drama, Vampire, Romance
Bahasa: Bahasa Indonesia
Penerjemah: Judica Nababan
Tebal Buku: 244 halaman
Tahun Terbit: 2002
Penerbit: Grasindo, Jakarta
Sekilas Tentang Buku
Companions of the Night alias Sahabat-Sahabat Malam adalah novel bergenre fantasi khususnya vampire, thriller, dengan sentuhan romantisme halus karya Vivian Valde Vende. Buku ini aslinya berbahasa Inggris, yang lalu diterjemahkan ke beberapa negara, salah satunya Indonesia.
Versi originalnya, Companions of the Night diterbitkan oleh Harcourt Publisher pada tahun 1995. Barulah pada tahun 2002, novel ini rilis dalam Bahasa Indonesia dan diterbitkan oleh Grasindo.
Sinopsis Buku
Companions of the Night mengisahkan seorang remaja berusia 16 tahun bernama Kerry Nowicki yang harus berurusan dengan vampir dan pemburu vampir tanpa sengaja.
Hal ini bermula ketika suatu malam, sang adik yakni Ian Nowicki yang berusia 4 tahun memberitahunya bahwa boneka koala kesayangannya tertinggal di tempat laundry dekat kompleks perumahan mereka.
Kebetulan ayah mereka belum pulang bekerja. Sehingga, mau nggak mau Kerry harus memenuhi keinginan Ian saking dia menyayangi adiknya. Apalagi, dikisahkan kalau kedua orang tua mereka sudah berpisah, dan sang ibu telah memiliki keluarga baru.
Maka tepat jam 11 malam, Kerry dan Ian memasuki tempat laundry diam-diam. Toh, mereka cuma mengambil boneka yang terletak di meja kasir, lalu pulang.
Sayang sekali, hari apes memang nggak ada di kalender!
Ketika hendak keluar, justru ada keributan antara beberapa pria dewasa yang tampak menyeret seorang pemuda. Alhasil, Kerry dan Ian segera sembunyi. Para pria tadi melemparkan tubuh pemuda itu, memukulinya, hingga merantainya agar nggak kabur. Parahnya, saat salah satu dari mereka yang juga pemilik tempat laundry memergoki Kerry.
Kerry malah dituduh sebagai komplotan pemuda yang bernama Ethan Bryne tadi, akibat tulisan di kausnya yang ala-ala vampire, dan ikutan ditahan. Sebab, si pemilik laundry mengatakan bahwa Ethan adalah vampir. Tentu saja Kerry tidak percaya, apalagi melihat pemuda itu betulan sekarat.
Beberapa waktu kemudian, Kerry dan Ethan pun menyusun rencana diam-diam untuk kabur. Aslinya, Kerry lebih takut sang ayah memergokinya mengendarai mobil tanpa SIM sih. Maka, saat kesempatan datang, Ethan berhasil meloloskan diri dari rantai lewat kecerdikan Kerry dan mereka kabur dengan cepat, untuk berpisah di jalan yang cukup jauh dari tempat laundry.
Rupanya, perpisahan itu malah menjadi jembatan mereka berdua untuk bersama.
Keesokan harinya sepulang sekolah, Kerry mendapati rumah kosong dan sebaris kalimat ancaman dalam tinta merah. Dia lalu berlari keluar dan menjumpai Ethan yang sudah tahu situasinya.
Maka, mereka berdua pun menjalani petualangan seru dalam menemukan Ian dan ayah Kerry yang ditahan oleh para pemburu vampir sebagai umpan.
Perjalanan yang diisi dengan beberapa tembakan pistol, pertarungan, darah, dan segelintir romansa yang bikin air mata meleleh dengan caranya sendiri.
Kisah seorang manusia dan vampir yang bekerjasama, dalam intrik fiksi remaja.
Teenlit Vampir Yang Nggak Menye-Menye dan Fresh Abis!
Kisah-kisah vampire sebenarnya adalah legenda lama yang menyebar di belahan dunia. Walau tentu saja yang paling memorial ya series Twillight karya Stephanie Meyer. Meski begitu, eksekusi Companions of the Night lebih kalem tapi to the point dalam mencapai goals-nya.
Companion of the Nights fokus pada pencarian keluarga Kerry sekaligus pelarian diri Ethan Bryne. Nggak seperti Twillight yang fokus pada romansa Bella - Edward, yang terkesan terlalu lovey dovey. Boleh dikata, novel ini lebih menonjolkan sisi thriller ringan, dengan sentuhan petualangan ketimbang romansa.
Darah Muda dan Darah Tua Khas Story Vampire-vampiran
Memang ya, pesona story vampire pastilah ada unsur perbedaan usia antar para tokoh utama yang jauh banget. Disini pun dikisahkan Kerry masih berusia 16 tahun, sedangkan Ethan sudah seratusan lebih.
Namun, perbedaan usia itulah yang justru membuat karakter Ethan terasa lebih dewasa. Baik dari pandangannya soal dunia, manusia, hingga petuah-petuahnya mirip seorang kakek yang menasihati cucunya. Tapi, meski tua bangka, Ethan tetap menawan memesona kok. Kecuali pada scene rambutnya yang tumbuh begitu cepat, dan dia dikisahkan sampai menguncir rambutnya.
Dalam bayanganku, Ethan nggak lagi memesona kalau gondrong!
Berkawan dengan Vampire?
Companions of the Night menyajikan ending yang ringan dan terbuka tentang hubungan Kerry - Ethan. Selepas mereka menyelamatkan keluarga Kerry dan melumpuhkan pemburu vampir, mereka berpisah baik-baik. Bahkan ada ciuman!
Kukira, hal itu sudah menegaskan hubungan mereka yang sangat dekat. Namun, kalau berpikir logis mengenai pergaulan di luar negeri, rasa-rasanya ciuman mereka nggak berarti deh! Bisa jadi, mereka berpisah sebagai teman seperjuangan, atau bisa jadi menyimpan rasa nyaman setelah sekian perjalanan.
Meski menyajikan ending terbuka, tapi novel ini kayak nggak ada penyesalan sih, menurutku. Nggak seperti novel berakhir terbuka lainnya yang berasa janggal dan kurang greget, buatku Companions of the Night sudah lengkap. Baik dari tujuan yang sudah tercapai, hingga kemenangan mutlak. After all, aku memberikan nilai 9 dari 10. So, kamu berminat baca?
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel The Bride Test, Ketulusan Mencintai dalam Ketidaksempurnaan
-
Ulasan Novel Si Putih: Saat Teknologi Menjadi Ancaman dan Kesetiaan Diuji
-
Novel Agents of the Four Seasons Dapat Adaptasi Anime oleh WIT Studio
-
Belajar dari Pembubaran Diskusi Reset Indonesia: Mengapa Ruang Diskusi Perlu Dilindungi
-
Ulasan Buku This is How You Heal, Kumpulan Esai untuk Pulih dari Kesedihan
Ulasan
-
Review Drama No Next Life: Suara Jujur Perempuan Hadapi Bias Gender di Usia 40-an
-
Ulasan Novel The Bride Test, Ketulusan Mencintai dalam Ketidaksempurnaan
-
Ulasan Drakor No Mercy: Kisah Balas Dendam Akibat Penipuan Voice Phishing
-
Review Film Patah Hati yang Kupilih: Konflik Cinta Beda Agama yang Menyentuh Hati
-
Ulasan Novel Si Putih: Saat Teknologi Menjadi Ancaman dan Kesetiaan Diuji
Terkini
-
Daily Chic ala Rora BABYMONSTER: 4 OOTD Kasual Buat Liburan Lebih Modis!
-
Anti Lepek! 5 Shampoo Terbaik untuk Rambut Berminyak agar Tetap Bervolume
-
Simpel dan Elegan! 4 Ide OOTD Monokrom ala Shin Si A untuk Daily Look
-
Vivo Y31d Resmi Masuk Indonesia, HP Rp2 Jutaan dengan 'Baterai Badak'
-
Tampil Modis Saat Liburan dengan 5 Outfit ala Sooyoung SNSD