- Hotman Paris menegaskan Nadiem Makarim tidak menerima uang sepeser pun dari proyek Chromebook.
- Ia menantang untuk membuktikan Nadiem bersih langsung di hadapan Presiden Prabowo hanya dalam 10 menit.
- Penetapan tersangka dinilai hanya untuk mencari sensasi dan bermuatan politis, bukan murni penegakan hukum.
Kasus dugaan korupsi pengadaan laptop atau Chromebook untuk sekolah yang menyeret nama mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim membuat publik heboh.
Status tersangka yang diberikan aparat hukum kepada pendiri Gojek itu memunculkan berbagai reaksi, baik dari masyarakat, tokoh politik, hingga kalangan hukum.
Salah satu suara paling keras dalam membela Nadiem datang dari pengacara terkenal, Hotman Paris Hutapea. Lewat berbagai pernyataan, Hotman menegaskan bahwa kliennya sama sekali tidak pernah menerima sepeser pun uang dari proyek pengadaan laptop tersebut.
Bahkan, ia siap membuktikan hal itu langsung di depan Presiden Prabowo Subianto.
Hotman Paris Minta Presiden Prabowo Ikut Turun Tangan
Hotman Paris mengungkapkan keinginannya untuk bertemu langsung dengan Presiden Prabowo Subianto. Ia berharap diberi kesempatan memaparkan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa Nadiem tidak bersalah.
Hotman bahkan dengan percaya diri mengatakan hanya butuh waktu 10 menit untuk menjelaskan duduk perkara di hadapan kepala negara. Baginya, proses ini penting agar publik tahu bahwa tuduhan yang menjerat Nadiem tidak beralasan.
“Tidak ada satu rupiah pun yang masuk ke Nadiem. Kalau saya diberi kesempatan di depan Presiden, dalam 10 menit akan saya buktikan,” ujar Hotman dengan nada penuh keyakinan.
Pernyataan ini menjadi sorotan besar karena jarang ada pengacara yang secara terbuka menantang pembuktian langsung di hadapan presiden.
Disamakan dengan Kasus Tom Lembong
Hotman menyebut kasus yang menjerat Nadiem memiliki kemiripan dengan yang pernah dialami Thomas Trikasih Lembong, mantan Kepala BKPM. Tom Lembong dulu pernah ditetapkan sebagai tersangka, tetapi akhirnya terbukti tidak bersalah dan dipulihkan namanya.
Menurut Hotman, penetapan Nadiem sebagai tersangka pun sarat dengan nuansa politik dan upaya mencari sensasi. Ia menilai ada pola yang mirip: seseorang ditetapkan tersangka, kasusnya ramai dibicarakan, namun kemudian tak terbukti kuat di pengadilan.
Bagi Hotman, situasi seperti ini merugikan banyak pihak, terutama Nadiem dan keluarganya yang harus menanggung stigma korupsi meskipun belum terbukti bersalah.
Usulan Gelar Perkara di Istana Kepresidenan
Hotman mengusulkan ide yang terbilang tak lazim: gelar perkara diadakan langsung di Istana. Ia menyatakan kesiapannya untuk hadir dan menunjukkan fakta-fakta yang membuktikan Nadiem tidak terlibat.
Menurut Hotman, forum di Istana akan menjadi momen transparan dan terbuka, sekaligus memberikan keyakinan kepada publik bahwa penegakan hukum berjalan jujur tanpa ada rekayasa.
“Di depan Presiden Prabowo, saya hanya butuh 10 menit untuk membuktikan bahwa Nadiem bersih,” ujarnya.
Pernyataan ini memperlihatkan keyakinan Hotman bahwa tuduhan terhadap kliennya tidak memiliki dasar kuat.
Penegasan: Nadiem Tak Terima Uang
Hotman kembali menegaskan bahwa tidak ada sepeser pun uang dari proyek pengadaan laptop yang mengalir ke rekening pribadi Nadiem Makarim.
Ia menambahkan, tuduhan yang menyebut Nadiem ikut menikmati hasil proyek adalah kabar bohong. Menurutnya, aparat seharusnya lebih teliti menelusuri aliran dana sebelum memberikan status tersangka.
“Bila ditelusuri dengan jujur, jelas tidak ada bukti transfer atau aliran uang ke Nadiem. Itu fakta yang tidak bisa dibantah,” kata Hotman.
Kritik Tajam: Penetapan Tersangka Dinilai Hanya untuk Cari Sensasi
Hotman Paris menyebut langkah penetapan Nadiem sebagai tersangka lebih mirip manuver politik ketimbang proses hukum yang objektif. Ia menilai ada pihak-pihak yang sengaja ingin menciptakan kegaduhan dan menarik perhatian publik dengan melibatkan nama besar Nadiem.
“Ini terlihat seperti upaya mencari momen supaya heboh. Padahal kalau melihat bukti, tidak ada keterlibatan langsung Nadiem dalam proyek ini,” ujarnya.
Hotman juga menyoroti pentingnya menjunjung asas praduga tak bersalah. Ia menegaskan, hukum tidak boleh dipakai untuk menghukum seseorang hanya karena popularitas atau posisi politiknya.
“Tak Terima Satu Sen Pun”
Hotman menegaskan kembali bahwa Nadiem tidak menerima uang sama sekali dari proyek Chromebook. Ia bahkan menggunakan kalimat tegas, “Tidak satu sen pun.”
Hotman mengaku berani mempertaruhkan reputasinya untuk membuktikan hal tersebut. Ia menantang siapa pun yang menuduh Nadiem untuk membuktikan sebaliknya dengan data yang nyata.
Menurutnya, publik harus tahu bahwa tuduhan ini bisa menghancurkan karier dan nama baik seseorang bila tidak diluruskan.
Dukungan Keluarga: Istri dan Ibu Nadiem Ikut Bersuara
Keluarga Nadiem juga ikut mempertanyakan alasan penetapan tersangka terhadap dirinya. Istri dan ibu Nadiem secara terbuka menyampaikan keheranan mereka, karena menurut mereka, Nadiem tidak pernah terlibat langsung dalam urusan teknis pengadaan proyek.
Mereka menilai, tugas Nadiem sebagai menteri lebih banyak pada kebijakan pendidikan, bukan pengelolaan proyek barang. Maka dari itu, tuduhan bahwa ia menerima uang dari proyek laptop dinilai janggal.
Bagi keluarga, kasus ini tidak hanya soal hukum, tetapi juga menyerang martabat pribadi Nadiem yang selama ini dikenal fokus bekerja membenahi sektor pendidikan.
Strategi Pembelaan Hotman Paris
Melihat berbagai pernyataan yang dilontarkan, jelas bahwa Hotman Paris mengambil strategi pembelaan yang cukup agresif. Ia tidak hanya menegaskan kliennya bersih, tetapi juga berani menantang pembuktian di ruang publik bahkan di hadapan presiden.
Strategi ini berbeda dari kebanyakan pengacara yang biasanya memilih jalur formal di pengadilan. Hotman tampaknya ingin membangun opini publik terlebih dahulu, dengan harapan tekanan sosial dapat mempengaruhi proses hukum.
Sorotan Publik terhadap Kasus Chromebook
Kasus dugaan korupsi pengadaan Chromebook sendiri sudah menjadi sorotan sejak lama. Proyek ini menelan anggaran besar dengan tujuan mendukung digitalisasi pendidikan di Indonesia. Namun, dalam perjalanannya, muncul dugaan adanya penyimpangan anggaran dan permainan oknum tertentu.
Keterlibatan nama Nadiem Makarim membuat kasus ini semakin heboh. Sebagai sosok muda yang dikenal sukses mendirikan Gojek dan kemudian dipercaya memimpin Kemendikbudristek, publik awalnya sulit percaya ia bisa terseret kasus korupsi.
Penutup: Menanti Pembuktian
Rangkaian pembelaan dari Hotman Paris serta pernyataan keluarga Nadiem menunjukkan bahwa status tersangka ini masih menimbulkan tanda tanya besar. Hotman yakin mampu membuktikan kliennya bersih, bahkan menantang aparat hukum untuk adu data secara terbuka.
Namun, proses hukum tetap harus dijalankan sesuai prosedur. Publik kini menunggu apakah tuduhan yang menjerat Nadiem akan terbukti di pengadilan, atau justru terbongkar bahwa ia memang tidak terlibat sama sekali.
Kasus ini menjadi salah satu ujian penting bagi integritas penegakan hukum di Indonesia. Apakah hukum benar-benar ditegakkan berdasarkan fakta, ataukah ada kepentingan lain yang bermain?
Satu hal yang pasti, pernyataan lantang Hotman Paris telah membuat publik menaruh perhatian besar pada kelanjutan kasus dugaan korupsi Chromebook ini.
Baca Juga
-
Skandal Korupsi Chromebook: Nadiem Makarim dan 4 Pejabat Jadi Tersangka, Ini Peran Masing-Masing
-
Mengenang Arif Budimanta: Ekonom dan Stafsus Jokowi yang Telah Tiada
-
Kode Keras di Medsos! 5 Tanda Kuat Pratama Arhan dan Azizah Salsha akan Rujuk
-
Sidang Gibran 8 September 2025: Mungkinkah Wapres Bayar Ganti Rugi Rp125 Triliun?
-
Bripka Rohmat Demosi 7 Tahun, Terungkap Perintah Kompol Cosmas di Ricuh
Artikel Terkait
-
Profil Nono Anwar Makarim, Ayah Nadiem yang Pernah Jadi Garda Depan KPK
-
Perjalanan Karier Nadiem Makarim: dari Zalora, Bos Gojek, hingga Mendikbudristek yang Kontroversial
-
Beda Pendidikan Nadiem Makarim vs Tom Lembong, Disebut Punya Nasib Sama oleh Hotman Paris
-
Skandal Korupsi Chromebook: Nadiem Makarim dan 4 Pejabat Jadi Tersangka, Ini Peran Masing-Masing
-
Adu Kekayaan Nadiem Makarim vs Tom Lembong, Disebut Hotman Paris Bernasib Sama
News
-
Panggung Pestapora Goyah: Sponsor Freeport Picu Amarah, Rebellion Rose hingga Sukatani Angkat Kaki
-
Skandal Korupsi Chromebook: Nadiem Makarim dan 4 Pejabat Jadi Tersangka, Ini Peran Masing-Masing
-
Viral 'Black Mamba' Ahmad Sahroni: Dari Hoax Politik hingga Jadi Pelajaran Seksologi ala dr Boyke
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Feby Belinda Terancam? Isu Istri Pertama Ahmad Sahroni Kembali Mencuat!
Terkini
-
Menang dari Taiwan Tak Jadi Tolak Ukur Kekuatan Timnas Indonesia, Mengapa?
-
China Taipei, Gelontoran 6 Gol dan Kembali Bersinarnya para Pemain yang Sempat Tertepikan
-
4 Rekomendasi Toner Coconut Water untuk Hidrasi dan Penyeimbang pH Kulit
-
Di Balik Panggung Pestapora: Sponsor Freeport Ditolak Mentah-Mentah oleh Sejumlah Musisi
-
Eliano Reijnders Diplot Jadi Bek Kanan Utama Persib Bandung, Siapa yang Tersingkir?