Hayuning Ratri Hapsari | Gabriella Keisha
Ahmad Sahroni Beri Sambutan di Munas IMI (TikTok/@fxharminanto)
Gabriella Keisha

Setelah sempat menghilang dari sorotan publik dan keberadaannya menjadi misteri, Ahmad Sahroni akhirnya muncul kembali. 

Ia memberikan sambutan secara daring dalam acara Musyawarah Nasional Ikatan Motor Indonesia (Munas IMI) X 2025 yang di gelar di Royal Ambarukmo Yogyakarta, Sabtu (20/9/2025).

Kemunculan Sahroni dalam bentuk video sambutan yang diunggah akun TikTok, @fxharminanto tersebut menjadi sorotan, mengingat beberapa pekan terakhir ia nyaris tak terdengar kabarnya. 

Dalam video berdurasi beberapa menit itu, politikus yang dikenal dengan julukan crazy rich asal Tanjung Priok ini tampil mengenakan topi putih ala koboi dan menyampaikan permintaan maaf karena tidak bisa hadir secara langsung di lokasi Munas. 

“Saya pertama-tama mengucapkan permohonan maaf karena tidak bisa hadir secara langsung dan mengucapkan terima kasih atas kerjasamanya selama ini,” ujar Sahroni dalam sambutannya. 

Sambutan tersebut sekaligus menjadi penanda kemunculan pertamanya sejak namanya ramai diperbincangkan pasca pernyataanya yang menuai kontroversi di media sosial. 

Beberapa waktu lalu, Sahroni dikritik keras publik setelah melontarkan kalimat yang menyebut “rakyat tolol”. Ucapan itu memicu kemarahan banyak pihak hingga berujung pada aksi massa yang merusak rumahnya.

Peristiwa penjarahan rumah tersebut semakin memperburuk citranya di hadapan publik. Sahroni kemudian menghilang dri media sosial maupun kegiatan publik. Isu bahwa ia melarikan diri ke luar negeri sempat merebak, namun tak pernah dikonfirmasi secara resmi.

Kemunculannya di Munas IMI X 2025 tidak luput menimbulkan berbagai reaksi masyarakat. Banyak pihak mempertanyakan keberanian dan etika politiknya, terlebih setelah memilih tampil secara daring, bukan tatap muka.

“Sama rakyat tidak minta maaf, sama teman dan penghobi minta maaf,” tulis salah satu warganet dalam kolom komentar video tersebut.

“Malu nggak sih harusnya, harusnya ya,” sindir warganet lainnya.

Ada pula yang menyebut bahwa Sahroni sudah menjadi musuh rakyat, “Sudah musuh rakyat.” 

Sementara itu, pihak penyelenggara Munas IMI belum memberikan tanggapan resmi terkait keputusan untuk tetap menayangkan sambutan dari Sahroni, yang diketahui menjabat sebagai Sekretaris Jenderal IMI periode 2020-2025.

Meski penampilannya menimbulkan kontroversi, belum ada keterangan lebih lanjut mengenai langkah politik ataupun hukum yang akan diambil Sahroni ke depan. 

Apakah ia akan kembali aktif di dunia politik dan otomotif secara normal, atau memilih tetap di balik layar, masih menjadi tanda tanya besar.

Kemunculan daring ini menjadi semacam pembuka, namun juga menyisakan banyak pertanyaan tentang integritas, tanggung jawab, dan keberanian seorang figur publik dalam menghadapi krisis yang ia timbulkan sendiri.