Sidang Majelis Umum PBB menjadi panggung penting ketika Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto bersama sejumlah pemimpin negara Arab mendesak Donald Trump untuk memimpin langkah perdamaian.
Amerika Serikat dianggap memiliki posisi strategis dalam upaya menghentikan konflik berkepanjangan di Timur Tengah, khususnya untuk mendorong tercapainya gencatan senjata Gaza.
Pertemuan multilateral ini berlangsung di sela rangkaian sidang PBB di New York, Amerika Serikat. Menteri Luar Negeri RI, Sugiono menyampaikan bahwa para pemimpin Arab dan Presiden Prabowo satu suara mengenai perlunya kepemimpinan Amerika Serikat untuk menghentikan tragedi kemanusiaan yang terus terjadi di Gaza.
Sugiono menegaskan, dalam pertemuan itu digambarkan secara jelas situasi di lapangan yang dirasakan langsung oleh negara-negara Arab tetangga Palestina. Harapannya, Amerika Serikat dapat menjadi motor penggerak dalam upaya mendesak gencatan senjata dan mewujudkan perdamaian permanen.
"Tadi juga disampaikan harapan-harapan mengenai keterlibatan Amerika Serikat dalam rangka mencapai gencatan senjata. Kemudian mencapai perdamaian, dan kemudian juga upaya-upaya ke depan untuk bisa mencapai solusi dua negara," urainya, sebagaimana diungkap Antara News pada Rabu (25/9/2025).
Selain itu, pemimpin dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Turki, Qatar, Mesir, Yordania, dan Pakistan juga menekankan pentingnya solusi dua negara. Solusi ini dipandang sebagai jalan keluar paling realistis agar Palestina dapat meraih kehidupan yang damai dan merdeka.
Presiden Prabowo dalam kesempatan tersebut juga menyatakan bahwa Indonesia siap berkontribusi aktif dalam proses perdamaian Gaza. Bahkan, Indonesia menyatakan kesiapannya mengirimkan pasukan penjaga perdamaian jika mandat resmi diberikan oleh Dewan Keamanan PBB.
Sugiono menjelaskan, Kepala Negara secara langsung menyampaikan komitmen itu saat berpidato dalam sesi Debat Umum Sidang Majelis Umum PBB. Jumlah personel yang disiapkan Indonesia juga disebut signifikan, yakni mencapai 20 ribu personel.
Prabowo menegaskan, pasukan penjaga perdamaian dari Indonesia tidak hanya ditujukan untuk Gaza dan Palestina, melainkan juga untuk wilayah konflik lain yang membutuhkan kehadiran internasional. Hal ini menjadi bentuk nyata komitmen Indonesia terhadap perdamaian dunia.
Meskipun pertemuan multilateral ini digelar secara mendadak, Sugiono menilai jalannya diskusi berlangsung produktif. Menurutnya, Trump memberikan tanggapan positif atas desakan tersebut.
Bahkan, Sugiono menyebut ada langkah maju yang cukup berarti dalam upaya menghentikan konflik di Timur Tengah.
"Saya kira Presiden Trump menanggapinya secara positif karena seperti kita ketahui juga yang terjadi ini adalah bencana kemanusiaan sebenarnya," jelasnya.
Sanjungan Donald Trump Atas Pidato Presiden Prabowo Subianto
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga memberikan apresiasi terhadap pidato Presiden Prabowo Subianto dalam Debat Umum Sidang Majelis Umum ke-80 PBB. Trump menilai pidato tersebut penuh energi, tegas, dan mampu menggugah perhatian para pemimpin dunia.
Dalam pertemuan multilateral di Ruang Konsultasi Dewan Keamanan PBB, Trump bahkan memuji gaya komunikasi Prabowo yang dianggap berani. Ia menyebut ketukan tangan Prabowo di meja sidang sebagai simbol keberanian untuk menyuarakan keadilan.
"Anda melakukan pekerjaan yang luar biasa dengan mengetukkan tangan di meja itu. Itu luar biasa," ujar Trump kepada Prabowo.
Pertemuan terbatas ini hanya dihadiri oleh negara-negara yang dianggap relevan dalam mewujudkan perdamaian Timur Tengah. Selain Indonesia dan Amerika Serikat, hadir pula pemimpin dari Qatar, Yordania, Turki, Pakistan, Mesir, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi.
Dalam sesi debat umum, Prabowo mendapat kehormatan sebagai pembicara ketiga setelah Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva dan Presiden Donald Trump. Kehadiran Prabowo di posisi strategis tersebut menegaskan pentingnya peran Indonesia di forum internasional.
Baca Juga
-
Joey Pelupessy Dirumorkan Gabung Persib, Direktur I.League Beri Restu?
-
Justin Hubner Resmi Melamar Jennifer Coppen, Momen Haru Disaksikan Kamari!
-
Amanda Manopo Hamil Anak Pertama, Kenny Austin Ungkap Momen Ngidam sang Istri
-
Pelatih Vietnam Ogah Bergantung pada Naturalisasi, Sindir Timnas Indonesia?
-
Tegas, Wardatina Mawa Pilih Gugat Cerai Insanul Fahmi daripada Dipoligami
Artikel Terkait
-
Fedi Nuril Kritik Pedas Pidato Prabowo di PBB: Saya Sangat Kecewa
-
Kisah Haru Wanda Hamidah di Pelabuhan Sisilia: Berbagi Sedih dan Bahagia Demi Palestina
-
Separuh Aktivis Gagal Lanjutkan Misi ke Gaza Usai Tertahan di Italia, Termasuk Wanda Hamidah
-
Glory Lamria: Diaspora Indonesia Berprestasi yang Viral Sambut Prabowo
-
Pidato Prabowo di PBB: Ngomongin Gaza dan Israel, Sampai Akhirnya Dipuji Trump
News
-
Belajar dari Pesisir, Gen Z Urban dan Ujian Kesadaran Lingkungan
-
Honor Play 10A Debut di Tiongkok, Harga Mulai dari Rp1,9 Juta
-
Membangun Kepercayaan Diri Sebagai Reduksi Rasa Takut
-
4 Sheet Mask Alpha Arbutin, Solusi Praktis Bikin Kulit Cerah dan Lembap
-
Lebih dari Sekadar Slogan: Urgensi Membangun Ruang Aman bagi Perempuan
Terkini
-
"Same Sky" by NCT WISH Terpilih Menjadi OST Drama Jepang, Kimbap & Onigiri
-
Buka Babak Baru, B1A4 Dirikan Label Independen Setelah 14 Tahun Bersama WM
-
John Herdman Latih Timnas Indonesia, Tiga Nama Ini Berpeluang Didepak?
-
Daily Outfit ala Taehyun TXT: 4 Look Nyaman Buat Hangout Lebih Stylish!
-
Kate Hudson Beber Pernah Ditawari Peran Mary Jane di Film Spider-Man