Nak, hiduplah dengan bermawas diri
Sebab peradaban kian gila di sekitarmu
Kala ruang-ruang nyata beralih maya
Dunia dapat direngkuh dalam genggaman
Menerabas batas hanya butuh koneksi
Nak, hiduplah dengan diri yang waras
Dunia makin absurd tak peduli musibah
Orang-orang menjual petaka demi atensi
Di kolom linimasa, di beranda media sosial
Ketamakan pribadi dibungkus embel empati
Nak, berjaga-jagalah dan selalu waspada
Semasa kehidupan virtual menjajah
Menjelajah tautan hingga postingan
Membuka donasi untuk dimakan sendiri
Semasa bencana dialami semua
Nak, di sekitarmu begitulah adanya
Di dunia maya, banyak orang gila.
Artikel Terkait
-
Petuah Shin Tae-yong Sebelum Skuad Garuda Hadapi Jepang, Minta Pemain Enjoy
-
Terjebak di Dunia Digital? Ini Cara Mengurangi Ketergantungan pada Gawai
-
Perhatian Keamanan Siber Meningkat, Solusi Asal AS Ini Ekspansi ke Indonesia
-
Masuk Era Digital, Media Lokal Harus Bisa Manfaatkan Sosial Media
-
Ody Waji Peringkatkan Gen Z, Hindari Risiko Scamming saat Gunakan Media Sosial
Sastra
Terkini
-
Raih Piala di MAMA Awards 2024, Pidato RIIZE Bikin Nangis Penggemar
-
Tren Childfree di Indonesia Melonjak, Sejauh Mana Negara Hadir?
-
Gagal Ikuti Tim Putra, Timnas Futsal Putri Raih Juara ke-3 di Ajang AFF Cup
-
Berani Menceritakan Kembali Hasil Bacaan dalam Buku Festival Buku Favorit
-
Ulasan Buku Apakah Aku yang Biasa-Biasa Ini Bisa Berbuat Hebat Karya Miftahuddin