Keindahan luar angkasa yang dihiasi planet, bintang, dan galaksi di alam semesta yang tak berujung. (Shutterstock)
Seluruh tubuhku kian remuk terhujam penyakit
Nikmat yang fana membuatku terlena begitu saja
Masa bodoh akan bahaya yang mengincarku
Kenikmatan sesaat seakan sudah sirna berlalu
Terbuai dengan harta dan wanita membuatku kalap
Alkohol telah menjadi teman keseharianku
Hingga badan terhuyung-huyung tak terhindarkan
Foya-foya adalah hidupku dalam gemerlap harta
Hingga masa senjaku menjadi lemah tiada daya
Jiwa ragaku sudah hancur lebur seakan maut mendekatiku
Tergeletak tiada berdaya dengan infus yang selalu menemaniku
Tiada satupun yang peduli akan nasibku sekarang
Masa mudaku penuh sekali dengan kenistaan
Masa senjaku penuh dalam kesengsaraan
Yang ada hanyalah menangis menyesali masa laluku
Tapi itu tiada lagi guna bagi masa senjaku yang hancur
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Buku And the People Stayed Home: Menemukan Makna Hidup di Tengah Pandemi
-
'Negeri Daging' karya Gus Mus: Meneropong Ketimpangan Sosial lewat Puisi
-
Ramai Tren Tulisan vs Orangnya, Puisi Prabowo Mendaki Semeru Karya Fufufafa Viral: Masterpiece!
-
4 Puisi Isra Miraj untuk Anak SD: Ringan, Mudah Dihafal dan Penuh Makna
-
Ulasan Buku Jalan Malam, Puisi yang Kaya Simbolisme Spiritual dan Budaya
Sastra
Terkini
-
Segere Wes Arang-Arang, Fenomena Remaja Jompo dalam Masyarakat!
-
Sinopsis Film Berebut Jenazah: Bukan Horor, tapi Kisah Haru di Tengah Perbedaan
-
Ulasan Buku 'Kita, Kami, Kamu', Menyelami Dunia Anak yang Lucu dan Jenaka
-
Generasi Muda, Jangan Cuek! Politik Menentukan Masa Depanmu
-
Pesta Kuliner Februari 2025: Promo Menggoda untuk Para Foodie!