Ilustrasi menulis (Pixabay.com/freephotocc)
Cahaya lilin berpendar
Memenuhi ruang yang menua
Tembok-temboknya lusuh
Ubin-ubinnya usang
Terduduk sendiri menyesap kretek
Asap beterbangan menghias ruang
Lemari kaku, meja yang bisu
Bercakap sendiri di atas kertas
Apa yang ditulis dari pikiran
Apa yang digores dari perasaan
Sendiri, bergeming, bibirku keluh
Tag
Artikel Terkait
-
Bagaimana Kolaborasi Antarjurusan Mengukir Inovasi dari Sudut Sastra?
-
Diam-Diam Romantis, Nagita Slavina Bikin Puisi Cinta Menyentuh untuk Raffi Ahmad
-
Mahasiswa PPG FKIP Unila Asah Religiusitas Awardee YBM BRILiaN Lewat Puisi
-
Antara Doa dan Pintu yang Tertutup: Memahami Sajak Joko Pinurbo
-
4 Alasan Buku Kumpulan Puisi Perjamuan Khong Guan Wajib Kamu Baca!
Sastra
Terkini
-
Curug Pangeran, Di Balik Keindahan Alam Ada Sebuah Mitos yang Beredar
-
Dipimpin Dohoon, Semua Member TWS Masuk Top 30 Rookie Individual Juni 2025
-
Review Film Io Capitano: Tiap Langkah yang Terluka Saat Mengadu Nasib
-
Playful dan Cozy, Intip 4 Gaya Harian Yunah ILLIT yang Catchy Abis!
-
Indonesia Open 2025: Semifinal, Fajar/Rian Bersiap Lawan Juara All England!