
Ilustrasi pohon dan senja (Pixabay)
Kulukis sebuah surat di atas kertas putih
Aku tuangkan seluruh perasaanku kepadamu
Di tengah malam yang begitu sunyi
Rasa rindu ingin menatapmu langsung
Sudah lama kita terpisah dengan jarak dan waktu
Kegalauanku akan dirimu semakin memuncak
Cemas akan keberadaanmu sekarang
Kian lama aku tak bisa membendung rasa rinduku
Bertahun-tahun sudah kita terpisah lamanya
Terpisah dalam mengemban misi kemanusiaan
Pengorbananmu demi perdamaian dunia sungguh luar biasa
Membuatu diriku takjub dengan kegigihanmu dalam mengabdi
Namun kini kau hanya meninggalkan nama
Seakan hatiku hancur saat kau gugur dalam tugas
Namamu akan selalu menjadi kenangan sepanjang masa dalam hidupku
Kau beristirahat selama-lamanya dengan tenang di sana
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Diam-Diam Romantis, Nagita Slavina Bikin Puisi Cinta Menyentuh untuk Raffi Ahmad
-
Mahasiswa PPG FKIP Unila Asah Religiusitas Awardee YBM BRILiaN Lewat Puisi
-
Antara Doa dan Pintu yang Tertutup: Memahami Sajak Joko Pinurbo
-
4 Alasan Buku Kumpulan Puisi Perjamuan Khong Guan Wajib Kamu Baca!
-
Puisi Wiji Thukul Kembali Menggema: Peringatan dalam Pusaran Ketidakadilan
Sastra
Terkini
-
BOYNEXTDOOR Usung Emosi Jujur Lewat Beragam Genre di Spoiler Album No Genre
-
Misteri Rumah Tua dan Penyihir Jahat dalam Novel House of Secrets
-
Handphonemu Kemasukan Air? Berikut Ini 3 Cara Aman untuk Mengatasinya
-
Blak-blakan! Gustavo Franca Ungkap Jalan Terjal Persib Bandung Menuju Juara
-
Tunjukkan Kepedulian, 4 Aktor Korea ini Rayakan Hari Anak dengan Berdonasi