Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | abdul
Ilustrasi sepatu (Pexels)

Menuju waktu sore di awal kumandang azan maghrib, seorang lelaki mulai menutup kiosnya yang berada di ujung sebuah gang buntu di belakang pasar. Sulit ditemukan, tapi tidak dengan tikus yang menjadikannya sebagai sarang.

Memang tak aneh jika tokonya berada di tepat seperti itu, mengingat jualannya juga bukan barang-barang yang banyak dicari orang, tapi cuman barang rongsokan. Bukan sepenuhnya rongsokan, tapi biasanya ada beberapa barang yang masih berharga dari barang bekas. Seperti barang antik atau barang yang masih berfungsi walau tak baik keadaannya.

Yah intinya barang bekas yang ia jual. Koran, majalah, buku, sepatu, payung, kompor, handphone, kipas, radio, kursi, patung, bahkan miniatur berbentuk kelamin pria. Barang-barang yang tak banyak orang mencari.

Ketika bergegas untuk menutup kios, ketika pasar sudah hampir sepi di kanan kirinya, ia mendapatkan sinyal aneh. Setelah membaca beberapa halaman majalah bekas tentang geografi dan pengetahuan alam karena tak mau pulang terlalu awal, ia justru mendapat keajaiban menjelang malam itu.

Seperti film jin yang keluar dari botol, kepulan asap muncul dari entah mana menutup sebagian gang yang sepi. Dan tanpa diduga, tanpa dinyana, Ronaldo keluar dari dalam kepulan asap itu. Nyata! Seorang Cristiano Ronaldo.

Dengan peluh dari berlari di lapangan hijau, Ronaldo melepas sepatunya dan memberikan sepatu kepada pria penjual barang bekas itu. Pria itu hanya memasang wajah kebingungan dan terkejut dengan kejadian absurd nan tidak masuk akal itu. Dia hanya membeku dan menerima sepasang sepatu itu tanpa berkata.

Ronaldo kemudian membalikkan tubuhnya dan mulai menghilang dengan perlahan menuju kepulan asap itu lagi. Dan asap tak terduga itu hilang perlahan.

Sampai waktu menuju hampir tengah malam, pria itu masih kebingungan, dan belum pulang. Sampai pada esoknya ia berpikir untuk menjual sepatu itu dengan harga mahal, karena yang memberikan adalah Ronaldo. Benar-benar Ronaldo!

Dengan wajah yang semangat keesokan harinya, ia memindahkan lapaknya ke depan pasar yang lebih ramai dengan hanya menggelar tikar dan beberapa barang antik lainnya. Tak ketinggalan sepatu milik Ronaldo yang dipajang dengan khusus. Dimasukkan ke dalam wadah kaca, ditaruh di atas meja. Lalu diberi tulisan “Sepatu milik Ronaldo ASLI”.

Seseorang melihat dan menanyakan harga.

“Sepatu ini kujual seratus juta saja,” tutur pria itu dengan percaya diri.

Orang yang bertanya hanya tertawa dan pergi tanpa menawar atau bertanya lagi. Mungkin karena sudah berpikir orang ini gila.

Seorang penjaga parkir menghampirinya, bertanya hal yang sama dan tertawa juga pada awalnya. Ketika bertanya dapat dari mana sepatu ini, ia menjawab,

“Tadi malam Ronaldo datang ke kiosku dan memberikannya secara langsung kepadaku. Ini nyata!”

Yah, tukang parkir hanya tertawa lagi. Dan menyebarkan gosip ini ke pedagang yang lain, ke tukang parkir lain, ke para penyapu jalan, ke petugas pasar, dan sampai ke telinga-telinga wartawan.

Ditulis oleh para wartawan dalam judulnya,

“Pria ini mengaku diberi sepatu langsung oleh Ronaldo di pasar loak. Nyata!”

abdul