Ilustrasi gunung meletus (Shutterstock).
Sinar sang surya menyinari kegelapan
Cahaya bulan purnama mengajak untuk melihat kenyataan
Bintang-bintang berseri mengingatkan sebuah kenangan
Suara gelombang samudera adalah tanda kuasa Ilahi
Ruang-ruang semesta menyapa setiap saat
Perbuatan-perbuatan manusia mulai dipertontonkan tak sewajarnya
Seakan sayembara dalam memenangkan putri maha raja
Apakah mereka tidak sadar bahwa alam telah menyaksikan perbuatan hal demikian
Kemurkaan terjadi bukan karena tidak ada sebab
Cermin telah ada di depan mata, namun banyak yang tidak sadar
Hari demi hari dunia seakan sempit dan tak lagi bersahabat
Pesan alam semesta tidak mampu dimaknai lagi
Bukankah ini sebagai tanda bahwa alam akan segera berakhir?
Komentar
Berikan komentar disini >
Baca Juga
Artikel Terkait
Sastra
Terkini
-
Vidi Aldiano Menang Gugatan Nuansa Bening, Tuntutan Rp28,4 Miliar Gugur!
-
Bukan Cuma Kekeringan, Banjir Ekstrem Ternyata Sama Mematikannya untuk Padi
-
Rok Sekolah Ditegur Guru, Zaskia Adya Mecca Ungkap Rasanya Punya Anak Remaja
-
5 Karakter di Drama Loves Ambition, Dibintangi Zhao Lusi dan William Chan
-
Pangku Raih Penghargaan Film Cerita Panjang Terbaik di Piala Citra FFI 2025