Ilustrasi gunung meletus (Shutterstock).
Sinar sang surya menyinari kegelapan
Cahaya bulan purnama mengajak untuk melihat kenyataan
Bintang-bintang berseri mengingatkan sebuah kenangan
Suara gelombang samudera adalah tanda kuasa Ilahi
Ruang-ruang semesta menyapa setiap saat
Perbuatan-perbuatan manusia mulai dipertontonkan tak sewajarnya
Seakan sayembara dalam memenangkan putri maha raja
Apakah mereka tidak sadar bahwa alam telah menyaksikan perbuatan hal demikian
Kemurkaan terjadi bukan karena tidak ada sebab
Cermin telah ada di depan mata, namun banyak yang tidak sadar
Hari demi hari dunia seakan sempit dan tak lagi bersahabat
Pesan alam semesta tidak mampu dimaknai lagi
Bukankah ini sebagai tanda bahwa alam akan segera berakhir?
Baca Juga
-
Review ASUS Zenbook S16 OLED: Otak Einstein & Bodi Supermodel untuk Profesional
-
Generasi Z, UMKM, dan Era Digital: Kolaborasi yang Bikin Bisnis Naik Level
-
Bung Hatta, Ekonomi Kerakyatan, dan Misi Besar Membangun Kesejahteraan
-
Rengasdengklok: Peristiwa Penting Menuju Kemerdekaan Indonesia
-
Lopi Sandeq: Perahu Runcing yang Menjaga Napas Mandar
Artikel Terkait
Sastra
Terkini
-
HBO Perkenalkan Keluarga Weasley Versi Serial Harry Potter, Ini Potretnya
-
BRI Super League: Persik Kediri Lepas Dua Pemain Muda, Demi Menit Bermain?
-
Apresiasi Erick Thohir untuk Sumatera Utara Usai Sukses Gelar Piala Kemerdekaan 2025
-
Maarten Paes Cedera dan Tak Bisa Bela Timnas, 4 Pemain Ini Siap Gantikan!
-
Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba - Infinity Castle: Awal dari Akhir Perjalanan Tanjiro Kamado