Ilustrasi Kursi. (Pixabay)
Deretan hamparan-hamparan menancapkan utus cinta.
Duduk dan berdiri sama rendahnya, simbol perwujudan kesetaraan.
Nampak sikap gotong-royong yang tidak berkutif, namun butuh rasa untuk memaknainya.
Keikhlasan adalah persembahan utama untuk menyaksikan cerita.
Jamuan kopi hitam ilustrasi aroma rasa akan hangatnya cerita kehidupan.
Entah, seberapa lama sekucur tubuh diatas pundi-pundimu.
Tapi, balasan kesabaran meleburkan kelelahan.
Ini akan menjadi cerminan bagi manusia yang berakal.
Sungguh mulia dirimu sebagai penyambung lidah antar sesama.
Semua akan tersenyum dihari kemenagan.
Warna-warni pengikat keindahan telah memikau segalanya.
Walaupun, jasamu sebagian menganggapnya hanyalah sebatang benda kursi mati.
Baca Juga
-
10 Cara Mengatur HP agar Bisa Melantunkan Al-Quran Semalaman Tanpa Khawatir Baterai Rusak
-
Gagasan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Perlunya Akses Pendidikan Merata
-
Hari Raya Idul Fitri, Memaknai Lebaran dalam Kebersamaan dan Keberagaman
-
Lebaran dan Media Sosial, Medium Silaturahmi di Era Digital
-
Ketupat Lebaran: Ikon Kuliner yang Tak Lekang oleh Waktu
Artikel Terkait
-
7 Rekomendasi Retinol Lokal yang Ampuh Hilangkan Flek Hitam
-
Cek Fakta: Letkol Inf Wisnu dan 40 Pasukan TNI Gugur di Gaza, Benarkah?
-
Urutan Pemakaian Skincare untuk Hilangkan Flek Hitam, Wajah Jadi Glowing
-
7 Rekomendasi Sunscreen Full Proteksi UV, Ampuh Hempas Flek Hitam Membandel
-
7 Produk Viva Ampuh Hilangkan Flek Hitam: Wajah Cerah, Harga Ramah Mulai Rp13 Ribuan
Sastra
Terkini
-
Pecat Carlos Pena di Penghujung Musim, Manajemen Persija Salah Langkah?
-
Demi si Dia! TXT Belajar Bahasa Cinta di Single Terbaru 'Love Language'
-
5 Drama Korea Ini Terpilih Tayang di Canneseries 2025, Simak Sinopsisnya
-
RUU Polri: Kebebasan Ruang Digital Terancam? Revisi Kontroversial yang Bikin Warganet Resah!
-
Review Film The Devil's Bath: Teror Mengerikan Tanpa Hantu