Lalu lalang suara mesin melewatimu.
Kadang mati dan terjatuh dengan goyanan bebatuan.
Lubang-lubang setapak bersahaja yang dapat menyenggol siapa saja.
Liku-liku kesesalan pun mengiringi setiap detik.
Engkau nampak tak terawat dan diabaikan.
Para penguasa merasa bodoh amat mengurusmu.
Pemerintah setempat sangat asyik beronani dengan sendirinya.
Merampok dana penyuplai sebagai perawatanmu.
Para pengambil kebijakan terlihat pusing seakan memikirkanmu.
Namun, nyatanya mereka sangat pandai bersembunyi di balik kebusukannya.
Itulah bentuk kelicikan mereka yang digaungkan sendiri.
Wahai, jalan penyambung kebutuhan manusia.
Jalan sebagai penghubung kota ke kota lain.
Pelindung kaki-kaki manusia untuk melangkah melewatimu.
Namun, kini engkau tak diperhatikan lagi para pemangku kebijakan.
Membiarkanmu menampakkan kejelekan di mata masyarakat.
Padahal, engkau tentu tak menginginkan itu.
Hanya orang-orang bejatlah yang tak tahu diri memperlakukanmu.
Baca Juga
-
Menelisik Biaya Administrasi dalam Rekrutmen: Antara Tuntutan dan Beban
-
10 Cara Simpel Bersihkan AirPods dan Waktu Perawatannya
-
Jangan Sampai Dibobol, Ini 10 Tips Mengamankan Aplikasi WhatsApp
-
9 Alasan Mengapa Update Software di iPhone Sangat Penting
-
Punya Desain Ikonik, Nikmatnya Kuliner Rumah Makan Pondok Kelapa di Campalagian
Artikel Terkait
-
Menteri PU Operasikan Ruas Jalan Tol Secara Fungsional Selama Mudik Lebaran, Ini Daftarnya
-
Kenali Gejala dan Penyebab Kerusakan Kabel Charger
-
Instruksi Prabowo ke Kepala Daerah: Tidak Perlu Pikirkan MBG, Lebih Baik Perbaiki 330 Ribu Sekolah
-
Pemprov Jakarta Perbarui Transportasi Umum, Angkot Tua Akan Diganti
-
Kabar Duka, Bendum Partai Demokrat Renville Antonio Meninggal di Situbondo
Sastra
Terkini
-
7 Karakter Penting dalam Drama China Blossom, Siapa Favoritmu?
-
Tak Sekadar Tontonan, Ternyata Penulis Bisa Banyak Belajar dari Drama Korea
-
Rinov/Pitha Comeback di Kejuaraan Asia 2025, Kembali Jadi Ganda Campuran Permanen?
-
Buku She and Her Cat:Ketika Seekor Kucing Menceritakan Kehidupan Pemiliknya
-
Madura United Dianggap Tim yang Berbahaya, Persib Bandung Ketar-ketir?