
Ilustrasi Orang Sedang Naik Motor (Pixabay)
Dirimu kini lama bersamaku.
Berdiri tegap, diam menunggu perintah dari sang tuan.
Kadang kusut, kadang pula bersinar bagai gadis bidadari.
Dirimu bagaikan jalan penentu kemana aku pergi.
Walau dirimu hanyalah benda mati di mata orang-orang.
Menganggapmu semata motor saja.
Menjadikanmu budak yang turut sama tuan.
Bahkan, engkau tak bisa apa-apa tanpa sang tuan.
Walau demikian!
Bagiku engkau teman jalan hidupku.
Engkau mampu membawa aku semau diriku.
Tanpa dirimu, tentu aku tak bisa apa-apa.
Jika kamu tiada, tentu aku tak bisa kemana-mana seperti sediakala.
Engkau telah menjelma sebagai kebutuhanku.
Mampu mempengaruhi segala keinginanku.
Aku tak pernah menganggapmu hanya benda mati.
Tapi engkau teman jalan, teman membawaku ke mana yang ku mau.
Baca Juga
-
Review ASUS Zenbook S16 OLED: Otak Einstein & Bodi Supermodel untuk Profesional
-
Generasi Z, UMKM, dan Era Digital: Kolaborasi yang Bikin Bisnis Naik Level
-
Bung Hatta, Ekonomi Kerakyatan, dan Misi Besar Membangun Kesejahteraan
-
Rengasdengklok: Peristiwa Penting Menuju Kemerdekaan Indonesia
-
Lopi Sandeq: Perahu Runcing yang Menjaga Napas Mandar
Artikel Terkait
-
5 Motor Bekas Tahun Tinggi di Bawah 10 Juta: Irit BBM, Bandel untuk Harian
-
Pakar Dorong Pemerintah Teruskan Insentif Pembelian Motor Listrik
-
5 Motor Matic Bekas Terbaik untuk Pekerja Muda, Lawan Macet Ibu Kota dengan Gaya
-
Vario 125 Waspada! Skutik Hybrid Yamaha Ini Punya Fitur Navigasi Canggih, Harga Cuma Rp 14 Jutaan
-
Liburan Keluarga Hemat, Ini 5 Mobil Bekas Rp40 Jutaan, Muat Banyak, Irit Bensin
Sastra
Terkini
-
Novel A Murder for Miss Hortense: Tragedi Masa Lalu yang Masih Membayang
-
Bukan Sekadar Teman, Ini Alasan Pelihara Hewan Bisa Redakan Stres
-
Bukan Sekadar Teman, Ini Alasan Pelihara Hewan Bisa Redakan Stres
-
Luka yang Ditinggalkan: Sampah di Gunung dan Tanggung Jawab Kita
-
Novel A Deadly Inheritance: Misteri Pembunuhan Keluarga Bangsawan Inggris