/1/
Geraian pisang dan jantungnya yang berdetak cemas
Melihat untaian lahan semakin pendek
Kapan kenyataan ini matang?
Sebab daun jatuh pada pasrah terpanjang
/2/
Bulldozer terpaksa berlari
Menoreh nafkah dan dosa bersamaan
Mesin berputar dalam kekhawatiran
Semoga alam memaafkan
/3/
Jika telah sampai panen infrastruktur
Pohon pisang bersiap pamit
Tenggelam di tanah dongeng kelestarian
Yang kelak diingat ketika kiamat datang
Ciwidey 2020
Artikel Terkait
-
Pisang dengan Selotip Karya Maurizio Cattelan Terjual Rp98 Miliar
-
Ulasan Buku Susah Payah Mati di Malam Hari Susah Payah Hidup di Siang Hari, Tolak Romantisasi Hujan dan Senja
-
Menjajal Kembali Pisang Goreng Bandung di Kota Jambi, Topping Melimpah
-
Ulasan Buku Menjala Kunang-Kunang, Rayakan Patah Hati Lewat Sebuah Puisi
-
Ulasan Buku Pencurian Terbesar Abad Ini, Puisi dengan Perspektif Tak Biasa
Sastra
Terkini
-
Strategi Mengelola Waktu Bermain Gadget Anak sebagai Kunci Kesehatan Mental
-
Cetak 2 Gol, Bukti "Anak Emas" Tak Sekadar Julukan bagi Marselino Ferdinan
-
Nissa Sabyan dan Ayus Resmi Menikah Sejak Juli 2024, Mahar Emas 3 Gram dan Uang 200 Ribu
-
Ulasan Buku Sabar, Syukur, dan Ikhlas: Kunci Sukses Bahagia Dunia Akhirat
-
Spoiler! Hunter X Hunter Chapter 403: Balsamilco vs Pangeran Halkenburg