Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Budi
Ilustrasi Air Hujan (Pixabay)

Matahari kini mau mulai tenggelam

Suara-suara azan kini terdengar nyaris di mana-mana

Hari ini hari Jumat, kini saatnya aku jua berakhir pekan seperti penguasa di kantoran

Dan aku mulai langkah bersama teman jalan ingin pulang

Rupanya alam kali ini tak bersahabat

Jalan yang aku lalui jua tak seindah di pinggiran kota

Jalan bebatuan dan kanan kiri jurang

Itulah jalanku, jalan tempat aku berpijak di tanah kelahiran.

Namun, aku coba sabar dan terus bersabar

Ku coba melaluinya dengan perasaan tenang

Kini di tengah jalan, hujan pun turun walau tak diundang

Perlahan-lahan mulai menyusuri di sekujur tubuhku. Aku pun merasakan kedinginan darinya.

Hujan tak kunjung juga reda

Hujan tak lagi merestui perjalananku untuk balik di kampung halaman

Kini aku berada di pinggiran jalan, menunggu hujan memberi syafaatnya.

Namun, aku tetap berpikir positif

Mungkin ini adalah karunia Tuhan yang tak mampu aku lihat

Atau mungkin ada yang tak layak aku lihat di kampung halaman jika aku tiba cepat.

Hingga akhirnya aku terjebak di pinggiran jalan dan menunggu sampai ia memberi restu.

Todang-Todang, 16 Juli 2021

Budi