Ilustrasi stasiun. (Pixabay/MichaelGaida)
Sudah kutunggu kamu lama sekali
Sembari mencabuti rambut matahari
Kabar-kabar darimu yang kadang tersendat belukar
Kupungut dengan tangan gemetar
Lama sekali kita tidak bertemu
Sejak tembakau itu jadi abu
Langkahmu menjauh disertai percikan
Yang manis menjadi jejak
Aku tak lelah mengingatmu
Bahkan kunikmati memori harum gulali
Jika waktu mempertemukan kita
Akan kusajikan segala jenis pelukan
Padalarang 2020
Artikel Terkait
-
Pemerintah Janji Beri Insentif untuk Mobil Hidrogen
-
Waketum Golkar Tegaskan Tak Ada Matahari Kembar: Presiden RI Cuma Prabowo, Udah Titik
-
Mahasiswa PPG FKIP Unila Asah Religiusitas Awardee YBM BRILiaN Lewat Puisi
-
Tertangkap! Ini Tampang Pelaku Pelecehan di Stasiun Tanah Abang
-
Ganjar: Nggak Boleh Ada Matahari Kembar, Nanti Pemimpinnya Bingung, Anak Buahnya Bingung
News
-
Mahasiswa PPG FKIP Unila Asah Religiusitas Awardee YBM BRILiaN Lewat Puisi
-
Jobstreet by SEEK presents Mega Career Expo 2025: Temukan Peluang Kariermu!
-
Sungai Tungkal Meluap Deras, Begini Nasib Pemudik Sumatra di Kemacetan
-
Record Store Day Yogyakarta 2025, Lebarannya Rilisan Fisik Kini Balik Ke Pasar Tradisional
-
Kode Redeem Genshin Impact Hari Ini, Hadirkan Hadiah Menarik dan Seru
Terkini
-
Perkuat Nilai Komoditas dan Pemasaran Berkualitas, GEF SGP Indonesia dan Supa Surya Niaga Teken MoU
-
Tanpa Naturalisasi, 3 Pemain Ini Bisa Bela Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia
-
Eduardo Almeida Dukung Peningkatan Kualitas Sepak Bola Indonesia, Mengapa?
-
Piala Asia U-17 dan Potensi Terjadinya Perang Saudara di Puncak Perhelatan
-
Tak Bisa Capai Semifinal Piala Asia U-17, Timnas Indonesia Gagal Total?