Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani | Rico Andreano
Ilustrasi pemandangan pagi. (Pexels/Wheeler)

Terduduk menunduk bersimbah air mata

Di bawang sorot lentera kuning nan terang

Kupautkan segala jiwa dan ragaku kepada-Mu

Bermuhasabah atas apa yang telah kuperbuat

Di malam yang sunyi nan suntuk sekali

Bermunajat merendahkan diri di hadapan-Mu

Lantunan Asma-Mu terlontar dari mulutku tanpa putus

Sesal dan takut akan perilaku nistaku

Ya Rabb aku sangat takut akan ancaman dan siksa-Mu

Kian lama kian hamba-Mu ini telah berlumur dosa

Terjatuh dalam kubangan lumpur nista lan durjana

Ku tak sanggup lagi menahan siksaan-Mu yang teramat pedih

Siksaan-Mu yang begitu nyata adanya bagi hamba-Mu yang nista

Ragaku ini terasa amat sangat kotor Segala larangan-Mu dengan entengnya kulanggar

Teramat amat hatiku ini menyesal selama-lamanya 

Rico Andreano