Tak terdengar lagi suara manusia berkecamuk.
Keheningan malam yang menyelamkan.
Sesekali suara cicak ingin berkomentar.
Malam yang dingin, aku duduk di samping pintu depan.
Aku terlelap dan lupa waktu.
Aku berdamai pada diri sendiri.
Menerawang masa depan dengan penuh tanda tanya.
Berpikir langkah perjuangan yang tepat melawan arusnya kehidupan.
Kini aku sendiri masih duduk pada pertengahan malam.
Saat aku menengok pada jam dinding yang sudah tua, ternyata jarum pendeknya sudah berada di angka 2.
Apakah malamku ini ada hikmah di hari esok?
Kesunyian makin menghampiri, mata pun tak ingin jua bersahabat untuk berbaring.
Malamku, aku harap ada hikmah pada esok hari.
Aku ingin melihat indahnya kehidupan di pagi hari.
Aku ingin menyaksikan kesuksesan seperti yang aku angankan sekarang ini di penghujung malam.
Semoga aku dapat tidur lelap dan terbangun dengan penuh kecahayaaan.
Baca Juga
-
Intip iPhone 16 Pro: Harga dan Apa yang Beda dari Varian Lain
-
Cara Memakai Google Maps Tanpa Internet, Jalan Jadi Aman Walau Sinyal Hilang
-
Ini 8 Rekomendasi HP Samsung 3 Jutaan, Kameranya Gokil!
-
Cara Download dan Install IBM SPSS di Laptop, Plus Tips Biar Nggak Lemot
-
Cara Paling Gampang Buat Tau Siapa yang Numpang WiFi Tanpa Izin
Artikel Terkait
Sastra
Terkini
-
Pilih Kasih! Jika AFC Fair, Negara Mana yang Seharusnya Jadi Tuan Rumah Ronde Keempat Kualifikasi?
-
ZTE Resmi Rilis Red Magic Tablet 3 Pro, Performa Kelas Flagship dan RAM 24 GB
-
Jane Karya Rachel Givney: Cinta dan Pilihan Takdir di Antara Waktu
-
6 Rekomendasi Film Buat Kamu yang Sedang Merasa Gagal, Bikin Bangkit Lagi!
-
Icy Bby oleh Moon Byul: Bandingkan Perasaan Cinta dengan Segarnya Es Krim