Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Budi
Ilustrasi Seorang Bay. (Pixabay)

Bukan aku tak syukur dewasaku kali ini.

Bukan aku tak mau hidup dewasa.

Sekarang ini aku banyak melihat masalah.

Hari anak nampak jelas di mataku manusia-manusia munafik.

Andai aku masih bayi.

Aku pasti dapat tertawa terbahak-bahak dengan diriku.

Aku pasti merasakan pelukan dari orang-orang tersayang.

Aku pasti bahagia saat orang mengajak bercanda.

Andai aku masih bayi.

Aku tak mungkin melihat rusaknya bumi ini oleh tangan manusia sendiri.

Aku tak mungkin pula melihat penindasan manusia atas manusia.

Atau apakah memang beginilah kehidupan pada masa dewasa.

Apakah tidak mungkin aku merasakan kegembiraan seperti masa bayi dulu?

Apakah salah menginginkan kebahagiaan seperti aku masih bayi?

Ohh, mengapa dan mengapa?

Makin manusia dewasa, mereka malah merampas kebahagiaan orang lain.

Merusak bumi dan isi-isinya.

Budi