Ilustrasi Lautan Luas. (Dok. Pribadi)
Aku duduk sambil bergurau
Ku palingkan pandanganku ke arah laut yang luas
Aku menyaksikan deretan-deratan perahu kecil
Perahu nampak unik dan bersandar di atas bebatuan
Ombak laut pun bersuara kencang dan terus mendekat
Gelombang nada mengingatkanku pada derasnya kehidupan
Ia terus bergemuruh bahwa kekayaan laut janganlah dirampas secara sembarangan
Ombak-ombak laut pun mengikis bangunan-bangunan manusia itu
Seakan ia memberi kesaksian bahwa ia perlu bergerak bebas
Seperti para nelayan agar merdeka untuk melaut
Bukan seperti di zaman modern yang banyak merenggut tanpa manusiawi
Tanjung Batu, 1 Agustus 2021
Komentar
Berikan komentar disini >
Baca Juga
-
Remaja, Keranjang Oranye, dan Ilusi Bahagia Bernama Checkout
-
Banjir Sumatra dan Mimpi Indonesia Emas: Mau Lari ke Mana Kalau Lantainya Amblas?
-
Ahli Gizi: Pahlawan Super yang Cuma Ditelfon Kalau Badan Sudah Ngeluh Keras
-
Logika Sesat dan Penyangkalan Sejarah: Saat Kebenaran Diukur dari Selembar Kertas
-
KPK setelah Revisi: Dari Macan Anti-Korupsi Jadi Kucing Rumahan?
Artikel Terkait
Sastra
Terkini
-
Seruan Tak Bertuan: Suara Ganjil di Keheningan Malam
-
Fakta Baru dari Bocoran Redmi K90 Ultra: Baterai Jumbo Cepat Penuh
-
Praktis & Anti Ribet! 4 Sunscreen Stick Lokal Harga di Bawah Rp100 Ribu
-
Waspada! 5 Bahaya Mikroplastik yang Diam-Diam Mengancam Kesehatan Tubuh
-
4 Physical Sunscreen Panthenol untuk Jaga Kelembapan Kulit Sensitif