Selalu ada yang tak seimbang
Ke sunyi mana nafsu berselindung
Aku rapuh menanggung gemetar
Sebab diri ini orang tercampak
Tersentak di genggaman pertunangan iblis dan syahwat yang kejam
Umpama, Ibu, umpama
Bila nanti ada yang menari di beranda rumahku
Sedang aku dipasak di bawah naungan merah purnama
Panggillah langit malam
Takbirlah sampai punggung matahari bersandar pada bulan;
Allahu Akbar
Allahu Akbar
Berulang-ulang
Barangkali hanya doamu
Yang menyambutku di gelanggang ketiadaan
Dan ia sudi menyimpanku dalam bahasa kerinduan
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Ulasan Film 'Bila Esok Ibu Tiada', Ada Rahasia di Balik Senyum Ibu
-
Berkaca dari Agus Salim, Ini Cara Tiko Anak Ibu Eny Pakai Uang Donasi dengan Amanah
-
Suara Hati Rakyat kepada Para Pemimpin dalam Buku Bagimu Indonesiaku
-
Profil Ibu Natasha Wilona: Bertahun-tahun Jadi Single Parent, Kini Eks Suami Muncul
-
Mulas Saat Hamil? Bisa Jadi Ini Beragam Penyebabnya
Sastra
Terkini
-
Love is A Promise: Berdamai dengan Trauma Demi Menemukan Cinta Sejati!
-
5 Cara Ampuh Mengusir Keinginan Ngemil di Malam Hari, Bye-bye Badan Melar!
-
Meskipun Max Verstappen Juara Dunia, Red Bull Tetap Tak PD Hadapi 2025
-
Farhat Abbas Tantang Denny Sumargo Buktikan Rencana Bagi-Bagi Uang Donasi Agus ke Orang Lain
-
Membangun Hubungan Ditengah Bencana Serangan Zombie dalam Film 'Zombieland'