Malam yang dingin menyelimuti tubuhku.
Suara alam yang lenyap dan akan menyatu denganku.
Pikiran yang tak tenang dan terus bertanya-tanya.
Dalam hatiku memberontak antara bahagia dan tak karuang.
Larut malam berkelimang suara-suara indah.
Di depan gubuk tua terdengar nyanyian suara perjuangan.
Lantunan nada-nada indah pun yang dikemas dalam bingkai perasaan.
Hingga seakan membuka jalan pikiranku.
Gemuruh perjuangan para pemuda yang terus berapi-api dengan semangat tak pernah pudar.
Dengan suara lantang untuk melawan orang-orang yang bejat.
Malam yang mulai sunyi terus menghampiri.
Seakan mencoba mengundang tanya dan memberontak akan susahnya arus kehidupan di hari mendatang.
Kehidupan yang sering berbohong pada realitas.
Para orang-orang semuanya nampak pandai menyembunyikan tangannya dan mangambil main tambahan.
Malam yang dingin makin menghanyutkanku dan aku makin lupa diri.
Malam yang gemerlap menghiasi alam pikiranku.
Malam indah yang seakan memberikan sinyal kebahagiaan abadi.
Bintang-bintang pun terlihat jelas berderetan indah.
Cahaya bulan yang terus memancarkan sinarnya.
Aku berpikir positif dengan diriku sendiri akan menggapai kebahagiaan.
Kebahagiaan yang dapat terus memberikan kenyamanan tanpa henti.
Walau di luar sana para orang-orang sibuk memperkaya dirinya.
Kegelapan yang makin menghampiri dan terus mendekat.
Saat mendekat aku pun makin tak karuang dengan pikiranku.
Seakan datang dan ingin menggoyahkan prinsipku. Apakah dengan itu aku tak mampu menggapai pikiranku sesuai yang aku harapkan.
Tentu tidak, hatiku berkata tidak ada yang tak mungkin jika memang punya keinginan.
Gubuk Marhaenis, 25 Agustus 2021
Baca Juga
-
Saat Generasi Z Lebih Kenal Algoritma daripada Sila-sila Pancasila
-
Ketika Pendidikan Kehilangan Hatinya: Sebuah Refleksi Kritis
-
Toleransi Rasa Settingan: Drama Murahan dari Pejabat yang Kehabisan Akal
-
Lingkaran Setan Upah Minimum: Tertinggal dari Tetangga, Tergerus Inflasi
-
Ancaman Hoaks dan Krisis Literasi Digital di Kalangan Pelajar Indonesia
Artikel Terkait
Sastra
Terkini
-
Dari Ferry Irwandi hingga Praz Teguh: Deretan Figur Publik yang Turun Tangan Bantu Korban Bencana
-
Dituding Bela Inara Rusli, Ini Tanggapan dr. Richard Soal Komentar Julid Netizen!
-
Iko Uwais Debut Sutradara: Tantang Stereotipe Orang Timur Lewat Film Timur
-
Antusiasme Tinggi Warnai Premiere Film Esok Tanpa Ibu di JAFF 2025
-
Generasi 'Lemah' atau Generasi Sadar Batas? Wajah Baru Dunia Kerja