Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | riyuning .
ilustrasi menunggu (Pexels/Maycon Marmo)

Aku tak tahu bahwa mencintaimu akan sesakit ini

Menyerahkan hati padamu bagaikan mempertaruhkannya untuk disakiti kembali

Pada akhirnya aku yang memilih pergi daripada bertahan dengan sakit yang lebih 

Semakin aku mencintaimu semakin sakit luka yang kudapat

Aku memang tak pernah berarti di matamu

Apakah ini cinta atau hanya belas kasihanmu? 

Pada hati yang terus memujamu dan bermimpi untuk bersama

Kau manfaatkan hati yang lemah karena cinta

Seakan hanya tempat melampiaskan hasrat

Berjuta rasa memiliki, hadir namun hanya sekejap seiring tak berharganya aku di hadapanmu

Bahkan kepergianku sungguh tak menyisakan pilu bagimu dan hanya bagaikan angin lalu

Bodohnya aku yang baru menyadari bahwa hatimu memang layaknya batu

Seberapa pun berjuangnya aku 

Kamu tetaplah kamu

Si manusia egois yang hanya memperdulikan hasrat sesaat dan melampiaskannya pada wanita-wanita yang termakan janji manismu

Entah apa yang ada di pikiranmu

Dengan mudahnya mempermainkan perasaan wanita hingga kau lupa kau terlahir dari rahim seorang wanita 

Relakah kau

Jika suatu saat nanti, wanita yang kau cinta 

Dipermainkan oleh pria lain?

Relakah kau?

Jika suatu saat nanti, wanita yang kau cinta

Menahan sakit yang teramat dalam karena seorang pria egois?

Renungkanlah itu, agar kau lebih menghargai wanita 

Menjaga kehormatannya

Melindungi dan menyayanginya dengan tulus 

Jika kau tak mampu membuatnya bahagia

Setidaknya jangan menyakiti

riyuning .